iklan banner Honda atas

Polres Batang Luncurkan Layanan Chatbot dan Walkie-Talkie Digital untuk Antisipasi Nataru dan Bencana

Polres Batang Luncurkan Layanan Chatbot dan Walkie-Talkie Digital untuk Antisipasi Nataru dan Bencana

Menghadapi puncak arus mudik Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Kepolisian Resor (Polres) Batang meluncurkan dua terobosan layanan berbasis teknologi.-Dony Widyo -

Sementara libur Tahun Baru 2026 jatuh pada Kamis, 1 Januari 2026. Polres Batang memperkirakan puncak arus lalu lintas dan kerentanan bencana akan terjadi dalam rentang waktu tersebut.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Visi Digitalisasi

Bupati Batang M Faiz Kurniawan memberikan apresiasi tinggi atas inovasi tersebut. Ia menilai langkah ini sejalan dengan visi pemerintahannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasis e-Government dan teknologi informasi.

“Dengan jalur komunikasi yang cepat dan sirkuler, hal-hal yang tidak diinginkan bisa dimitigasi dengan baik,” kata Faiz.

Komitmen Faiz terhadap digitalisasi pelayanan publik sebelumnya juga diwujudkan melalui kanal aspirasi berbasis WhatsApp bernama "JAPRI MAS FAIZ", yang menerima ratusan pesan aspirasi warga setiap harinya.

Analisis: Langkah Strategis dalam Transformasi Digital Polri

Peluncuran kedua layanan ini bukan sekadar persiapan Nataru, tetapi bagian dari transformasi digital yang lebih besar dalam institusi kepolisian.

Konsep "Polri Batang" yang diusung Kapolres Edi mencerminkan upaya sistematis untuk menciptakan layanan yang lebih transparan, cepat, dan efektif dengan memanfaatkan teknologi seperti sistem pelaporan online, aplikasi mobile, dan analisis big data.

Keberhasilan inisiatif serupa di tempat lain menunjukkan bahwa teknologi dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan mempercepat respons aparat.

Tantangan ke depan adalah memastikan akses dan edukasi yang merata bagi seluruh masyarakat, termasuk di daerah terpencil, agar inovasi ini dapat dimanfaatkan secara optimal.

Dengan dua terobosan ini, Polres Batang berupaya mengubah paradigma pengamanan Nataru dari sekadar pengaturan lalu lintas menjadi sistem keamanan komprehensif yang partisipatif, responsif, dan mampu mengantisipasi ancaman multidimensi, termasuk bencana alam.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait