Layani Kebutuhan Santri dan Jamaah, Ponpes Al Insaf Karangasem Utara Batang Mulai Pembangunan Gedung Baru
Prosesi Peletakan Baru Pertama Pembangunan Ponpes Al Insaf Karangasem Utara Batang-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
“Sejak awal saya punya cita-cita untuk membantu guru, mengembangkan dakwah yang selama puluhan tahun saya jalani. Dari situlah pondok ini berdiri,” ujar KH Rundi Ahmad Syifa’.
Menurutnya, tujuan utama Pondok Pesantren Al-Insaf adalah membentuk santri menjadi insan yang beriman, bertakwa, serta bermanfaat bagi masyarakat luas. Pesantren juga menanamkan nilai persatuan umat dan komitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ponpes Al-Insaf membuka pintu bagi semua kalangan tanpa memandang latar belakang maupun usia. Santri yang diterima mulai dari anak-anak hingga lanjut usia, termasuk mereka yang berasal dari latar belakang kehidupan keras dan masyarakat awam yang baru belajar agama.
“Siapa pun kami terima. Dari anak kecil, orang tua, bahkan yang sebelumnya hidup di jalanan. Alhamdulillah sudah banyak yang berubah dan mengikuti pembinaan di sini,” katanya.
Selain pendidikan keagamaan, pesantren ini juga menjalankan pelayanan dakwah dan pengobatan spiritual. KH Rundi Ahmad Syifa’ mengaku mendapatkan ijazah dan bimbingan langsung dari para guru untuk melakukan rukyah dan doa-doa. Selama hampir 17 tahun, tercatat sekitar 20 ribu tamu datang untuk berobat dan konsultasi, seluruhnya tanpa pungutan biaya.
“Di sini tidak ada syarat dan tidak ada tarif. Santri mukim pun gratis. Saya meneladani guru saya di Jember yang puluhan tahun berdakwah tanpa memungut bayaran,” tegasnya.
Ia juga menegaskan tidak menggunakan kotak amal dalam aktivitas pesantren. Menurutnya, rezeki datang melalui doa dan keikhlasan. Dokumentasi kegiatan hanya diunggah melalui kanal YouTube Batang Al-Insaf sebagai arsip, bukan untuk mencari keuntungan.
Dalam pembinaan santri, KH Rundi Ahmad Syifa’ mewajibkan ibadah malam sebagai bagian dari pembentukan karakter dan spiritualitas. Mayoritas santri yang mondok merupakan anak-anak bermasalah, frustasi, hingga yatim piatu yang dibina dengan pendekatan kekeluargaan.
“Mereka kami terima apa adanya, dibimbing dan diarahkan. Jika ingin tinggal di sini dalam waktu lama pun kami persilakan,” ujarnya.
Terkait isu viral di media sosial soal pembangunan pondok yang melibatkan santri sebagai tenaga bangunan, KH Rundi Ahmad Syifa’ menegaskan hal tersebut tidak terjadi di Ponpes Al-Insaf. Seluruh pekerjaan pembangunan, kata dia, dikerjakan tenaga profesional dari pihak ketiga.
BACA JUGA:Bupati Batang Respons Keluhan Warga Desa Pesaren Terkait Infrastruktur Jalan dan Drainase
“Santri tidak kami libatkan dalam pekerjaan bangunan. Paling membantu parkir. Itu pun sebatas membantu, bukan bekerja,” pungkasnya.
Peletakan batu pertama turut dihadiri Lurah Karangasem Utara, Waluyo yang mengapresiasi peran Ponpes Al Insaf dalam membina keagamaan masyarakat. Ia berharap pembangunan berjalan lancar dan dapat memberikan manfaat luas bagi warga sekitar.
Dengan pembangunan ini, Ponpes Al Insaf diharapkan mampu menjadi pusat pendidikan dan kegiatan keagamaan yang lebih representatif, nyaman, serta relevan dengan kebutuhan generasi saat ini tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman yang telah menjadi ciri khas pondok.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
