Dorong Zero Talasemia, Pemkab Batang Bakal Skrining Talasemia ke Sekolah-sekolah lewat Puskesmas
SOSIALISASI - Popti Batang saat menggelar sosialisasi penyakit talasemia di Alun-alun Batang beberapa waktu lalu-Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-
BATANG, RADAR PEKALONGAN - Pemerintah Kabupaten Batang bergerak cepat menekan kasus talasemia di wilayahnya. Melalui program skrining gratis di seluruh Puskesmas, Pemkab menegaskan komitmennya memutus mata rantai penyakit genetik yang bisa memaksa anak-anak transfusi darah seumur hidup.
Kepala Dinas Kesehatan Batang, Didiet Wisnuhardanto mengatakan skrining bakal menyasar siswa kelas 7 SMP. “Skrining dilakukan secara jemput bola ke sekolah. Ini bagian dari program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang rutin tiap tahun ajaran baru,” ujarnya saat ditemui, Senin (5/5/2025).
BACA JUGA:Sudah Capai UHC, Warga Batang Berobat Cukup Gunakan KTP
Tahap awal, siswa akan dites anemia menggunakan rapid test hemoglobin (HB). Bila hasilnya mencurigakan, dilanjutkan pemeriksaan laboratorium lengkap saat bahan medis sudah tersedia dari Kemenkes.
“Ini gratis. Padahal kalau mandiri bisa sampai Rp 550 ribu,” tambah Didiet.
Menariknya, hasil skrining akan dikirim ke orang tua via WhatsApp, NIK, atau nomor guru. “Sudah digital. Kalau ada kendala NIK, tetap bisa kami kirim pakai nomor HP wali murid,” jelasnya.
BACA JUGA:Kopi Batang Perlu Standardisasi Agar Tak Diaku Daerah Lain
Ketua Perhimpunan Orang Tua Penyandang Talasemia Indonesia (POPTI) Batang, Nety Widjayanti menyambut baik langkah Pemkab. Ia menyebut saat ini ada 41 penderita talasemia terdata, 27 di antaranya anak-anak.
“Itu baru data permukaan. Talasemia ini fenomena gunung es. Banyak yang belum sadar mereka pembawa sifat,” kata Nety.
Ia berharap skrining bisa mencegah pernikahan sesama pembawa sifat. “Langkah ini bukan cuma soal kesehatan, tapi soal masa depan anak-anak kita,” pungkasnya. (Nov)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

