Menko Muhaimin Dorong Pesantren Ambil Peran Pemberdayaan Untuk Entaskan Kemiskinan
Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar.-Anang -
SEMARANG - Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar mendorong pondok pesantren (ponpes) untuk meningkatkan Pemberdayaan sumber daya manusia, dalam menghadapi persoalan kemiskinan dan ketimpangan sosial yang masih terjadi di masyarakat.
Pernyataan ini disampaikan Muhaimin Iskandar saat menghadiri Kick Off Pemberdayaan Sosial Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren di Pondok Pesantren Al Itqon Semarang, Rabu ( 29/10 ).
Menurutnya, pesantren memiliki peran strategis sebagai lembaga pendidikan yang tak hanya membentuk karakter, namun mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Pesantren harus bersinergi dengan program pemerintah, serta menerapkan sistem pendidikan yang kompetitif dan berbasis potensi santri agar lulusan mampu bersaing dengan lulusan sekolah umum dan perguruan tinggi.
BACA JUGA:Mami Sera, Upaya Wujudkan Mimpi Masyarakat Mangunharjo Hidup Lebih Sejahtera
BACA JUGA:Percepat Penyelesaian Proyek Kolam Retensi Trimulyo, Agustina Wilujeng Terus Koordinasi dengan Pusat
"Pesantren harus mampu mempertahankan sebagai kekuatan simpul-simpul masyarakat di dalam upaya mewujudkan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya ikut membangun masyarakat di berbagai daerah, sebagai bagian integral dari sistem pendidikan. Pesantren bisa disebut juga sebagai lembaga pendidikan sekaligus pusat laboratorium dari upaya membantu perkembangan masyarakat," jelasnya.
Muhaimin mengharapkan, Pesantren tidak hanya menjadi tempat pembelajaran dan pendidikan, tetapi juga harus memiliki peran dalam pemberdayaan kemasyarakatan. Karena Pesantren memiliki kekuatan transformasi yang bisa tumbuh menjadi kekuatan sosial ekonomi dan akan melahirkan komunitas-komunitas masyarakat yang tumbuh secara modern.
" Pesantren bisa menjadi agen pembangunan ekonomi untuk membantu mengentaskan kemiskinan. Pesantren merupakan kekuatan strategis bagi proses panjang dalam pembangunan untuk maju dan mandiri sekaligus membantu mengatasi kemiskinan", tambahnya,"
Saat ini tercatat lebih dari 42 ribu pesantren dengan 9 juta santri, tentu keberadaan pesantren ini menjadi sangat potensial untuk menjadi agen pemberdayaan sosial ekonomi kemasyarakatan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

