Disway award
iklan banner Honda atas

65 Orang Diamankan Polisi di Pekalongan, Ada Bawa Ketapel Hingga Air Soft Gun

65 Orang Diamankan Polisi di Pekalongan, Ada Bawa Ketapel Hingga Air Soft Gun

Puluhan orang diamankan dalam patroli skala besar Polres Pekalongan untuk mengantisipasi aksi anarkis di Kota Santri, Minggu, 31 Agustus 2025.-Hadi Waluyo-

Pria dengan tato di badannya ini ternyata seorang residivis kasus pemerasan. Dia juga ikut aksi demo di Kota Pekalongan yang berujung pembakaran gedung DPRD dan Pemkot Pekalongan.

Namun, beberapa anak yang diamankan mengaku tidak ingin berdemo. Mereka ada yang datang ke sekitar Alun-alun Kajen untuk nongkrong. Ada pula yang mengaku naik motor bonceng tiga dengan temannya untuk pergi berenang.

"Saya ndak mau ikut demo. Tadi pergi bertiga dengan teman untuk renang," ucap salah satu pelajar yang terjaring patroli.

Dalam kesempatan itu, Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf dan Dandim Pekalongan Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang memberikan pembinaan kepada mereka yang diamankan di Mapolres Pekalongan.

Dandim Letkol Arn Ihalauw menekankan kepada mereka untuk tidak sekedar ikut-ikutan aksi demo dari ajakan di media sosial. Bahkan, hingga berbuat anarkis

"Jika rumah orang tua kalian dibakar bagaimana? Kalian marah tidak? Kantor-kantor ini juga rumah rakyat," tandas Dandim.

Sementara itu, Kapolres Pekalongan AKBP Rachmad C Yusuf mengatakan, Polres Pekalongan bersama TNI, Forkompinda Kabupaten Pekalongan dan elemen masyarakat melakukan patroli skala besar untuk mengantisipasi kegiatan aksi di Kabupaten Pekalongan. Hasilnya, kata dia, diamankan 65 orang. 

"Mereka terpengaruh oleh media sosial, ajakan untuk melakukan aksi di Kajen ini. Rata-rata dari mereka adalah siswa baik dari SMP, SMA dan SMK juga," kata dia.

Ia mengimbau kepada masyarakat tetap tenang dan melaksanakan aktivitas seperti biasa. 

"Kami bersama TNI dan Forkompinda serta seluruh elemen masyarakat dan tokoh masyarakat bekerja sama untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Kabupaten Pekalongan," katanya. 

Kapolres Pekalongan juga mengharapkan kepada seluruh masyarakat turut mendukung jajarannya dalam rangka menjaga situasi yang sudah kondusif ini agar tidak terjadi kegiatan aksi yang anarkis.

Untuk mereka yang diamankan dan masih di bawah umur, Polres Pekalongan akan memanggil orang tua dan kepala sekolah untuk membuat surat pernyataaan agar tidak mengulang. 

"Kami juga memberikan edukasi dan pendampingan kepada mereka agar lebih jernih dalam menerima informasi yang berkembang di media sosial," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: