Anggota DPR RI Rizal Bawazier Desak Perumnas Bangun Rumah Murah di Pekalongan, Batang dan Pemalang
Anggota Komisi VI DPR RI Rizal Bawazier desak Perumnas bangun rumah bersubsidi di Pekalongan, Batang dan Pemalang.-Istimewa -
JAKARTA — Anggota Komisi VI DPR RI Rizal Bawazier menyoroti ketiadaan proyek Perumnas di tiga kabupaten Jawa Tengah: Pekalongan, Batang, dan Pemalang. Padahal, BUMN perumahan ini telah mengembangkan lebih dari 400 lokasi dengan 31 proyek aktif di daerah lain.
Hal ini disampaikan Rizal dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT Pembangunan Perumahan (Persero) di Gedung DPR, Jakarta, Selasa 15 Juli 2025. “Di Pemalang lahannya luas. Kami siap bantu percepat perizinan agar tidak terkendala,” tegas politisi Fraksi PKS itu.
Rizal mendesak Perumnas menghadirkan perumahan terjangkau di daerah pemilihannya guna memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah.
“Mohon difasilitasi agar warga Pekalongan, Pemalang, dan Batang mendapat akses KPR. Masyarakat dijamin disiplin membayar cicilan,” imbuhnya.
Menurutnya, kehadiran Perumnas sebagai BUMN akan memberikan jaminan kualitas konstruksi yang lebih baik dibandingkan kontraktor kecil. “Rumah yang dibangun Perumnas tidak mudah rusak dalam waktu singkat, berbeda dengan beberapa pengembang lokal,” ujar pria yang akrab disapa RB ini.
Respons Perumnas
Perwakilan Perumnas Tambok menjelaskan bahwa pihaknya belum memiliki lahan di Batang dan Pemalang. Sementara untuk Pekalongan, proyek telah berjalan di kawasan Selamaran.
“Kami akan kaji kemungkinan pengembangan di dua wilayah yang belum terjamah itu,” janjinya menanggapi desakan DPR.
Sorotan Kinerja Keuangan
Rizal juga mengkritik laporan keuangan Perumnas yang dinilainya perlu perbaikan. “Secara pribadi saya menilai kinerja keuangan masih perlu peningkatan,” katanya. Ia mendukung rencana divestasi Perumnas pada 2025 untuk memperbaiki rasio keuangan. “Apakah target ini masih dapat ditingkatkan?” tanyanya.
Tambok menegaskan divestasi menjadi prioritas untuk pemulihan kesehatan finansial. “Target kami tuntas tahun ini demi perbaikan struktur keuangan,” jawabnya.
Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Novel Arsyad melaporkan perolehan kontrak baru senilai Rp 9,369 triliun pada kuartal II-2025. Proyek tersebut didominasi sektor infrastruktur (jalan, jembatan, bendungan) dan gedung (sekolah, apartemen, rusun).
“Target kontrak baru 2025 sebesar Rp 28,5 triliun, lebih tinggi dari realisasi 2024 yang Rp 27,092 triliun,” jelas Novel. Perusahaan juga menggarap proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan menerapkan manajemen risiko ketat.
Pada 2024, PTPP membukukan laba bersih Rp 129 miliar. Di kuartal I-2025, laba mencapai Rp 72 miliar dengan proyeksi tahunan Rp 157 miliar.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

