Miris, Pasutri Lanjut Usia Penjual Rokok Dibayar Dengan Uang Rp 100 Ribu Palsu

Miris, Pasutri Lanjut Usia Penjual Rokok Dibayar Dengan Uang Rp 100 Ribu Palsu

Pasangan suami istri lanjut usia Mbah Suroso (92) dan istrinya Parjiem (83) yang sehari-hari berjualan kecil-kecilan dengan frobak di pinggir jalan Juanda, Pucangsawit Solo terlihat lemas dan pasrah.

Mbah Suroso menunjukan uang palsu yang diterimanya. (RmolJateng)

Dagangannya berupa rokok dibeli orang tak dikenal dan dibayar dengan uang palsu.

Rejeki di pagi hari yang diharapkan pasutri tersebut justru menjadi kerugian bagi kedua pasangan yang sudah uzur tersebut, pasalnya uang sebesar Rp. 400 ribu yang diterimanya ternyata uang palsu semua.

"Nembe buka dagangan, ditumbasi tiang pados rokok ngangge mobil (baru buka warung ada yang beli pakai mobil," jelasnya, Selasa (14/5).

Mereka jelas Suroso membeli 14 bungkus rokok yakni Marlboro, Sampoerna Mild, Dunhill dan Djarum Super seharga Rp. 300 ribu.

Bukan hanya membeli rokok, namun pelaku juga menukar uang Rp 100 ribu dengan pecahan Rp 50 ribu.

"Tumbas rokok cacahe 14 macem -macem rokoke. Terus lintu arto Rp. 100 nyuwun Rp. 50 ribu kalih ( beli rokok 14 macem, masih tukar uang Rp. 100 ribu minta pecahan Rp. 50 ribuan dua)," lanjutnya, seperti dilansir RmolJateng.com.

Suroso sendiri baru menyadari uang itu palsu setelah diberitahu pedagang lainnya jika uang itu palsu saat Suroso bercerita jika dapat penglaris. Namun pembelinya keburu kabur ke arah Timur.

Saat ditunjukkan uangnya kepada teman sesama pedagang diketahui uangnya palsu.

Sementara itu pihak Kepolisian yang mendengar kejadian tersebut memastikan uang yang diterima oleh pasutri penjual rokok tersebut jelas uang palsu.

Kapolsek Jebres, Kompol Juliana BR Bangun mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ribut Hari Wibowo sampaikan hasil pengecekan fisik dan membandingkan dengan uang asli, banyak sekali perbedaannya.

"Baik itu warna yang kusam seperti luntur (pudar), termasuk logo Bank Indonesia (BI) miliki perbedaaan jauh dengan aslinya," paparnya.

Ditambahkan Kompol Juliana, karena kondisi pasutri sudah sangat sepuh maka, pihaknya berinisiatif untuk menjemput keduanya untuk dimintai keterangan dan selanjutnya mengantar mereka kembali.

"Hasil keterangan sempat mengetahui warna mobil, jenis dan ciri-ciri mereka yang membeli dengan uang palsu tersebut," lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: