Dari 60 Tempat Wisata, Belum Satupun yang Maju

Dari 60 Tempat Wisata, Belum Satupun yang Maju

*Pembentukan Kluster Diharapkan Bisa Memacu

GAGAS - Baperlitbang Kendal menggagas pembentukan klaster pariwisata Kabupaten Kendal.

KENDAL - Kluster Pariwisata diharapkan bisa menjadi kluster unggulan di Kabupaten Kendal, yang dapat mengangkat klaster-klaster lainnya. Harapan tersebut disampaikan Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kendal, Agung Setiawan, saat Pembentukan Klaster Pariwisata Kabupaten Kendal, yang digagas Baperlitbang Kendal, Selasa (17/12), di Tirtoarum baru Kendal.

"Tujuan pembentukan Kluster Pariwisata ini untuk mengangkat pariwisata di Kabupaten Kendal, sehingga bisa meningkatkan jumlah pengunjung wisata, baik pengunjung lokal maupun pengunjung dari luar," katanya.

Saat ini, di Kabupaten Kendal ada sekitar 60 destinasi wisata, namun belum ada satu pun tempat wisata yang maju. Sekitar 20 objek wisata masih tahap berkembang, sedangkan tempat wisata lainnya masih rintisan. Dengan adanya Kluster Pariwisata, maka akan mendorong semua pihak untuk bersama-sama memajukan pariwisata di Kabupaten Kendal.

"Tidak hanya Dinas Pariwisata, tetapi OPD lain yang terkait juga memberi support bersama para pelaku pariwisata lainnya untuk saling bersinergi memajukan pariwisata," ungkapnya.

Sementara itu, Kasubid Ekonomi Baperlitbang Kendal, Mulyadi mengatakan, Kluster Pariwisata merupakan wadah untuk mensinergikan pelaku pariwisata. Tujuannya untuk memajukan sektor pariwisata guna meningkatkan kunjungan wisata yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian daerah melalui pariwisata.

Kluster Pariwisata sendiri beranggotakan OPD terkait, Forum Pengembangan Pariwisata, Pokdarwis, Hipmi, Forum UMKM, PHRI, LSM, dan pelaku pariwisata lainnya."Maksud pembentukan Kluster Pariwisata ini untuk menyatukan visi misi dan menyatukan pemikiran untuk memajukan pariwisata," katanya.

Saat ini, di Kabupaten Kendal sudah ada lima kluster, yaitu kluster pisang, kluster jambu, kluster kopi, dan kluster batik. Keberadaan kluster diharapkan dapat mengangkat kluster-kluster lainnya.
"Jika pariwisata maju, maka produk-produk UMKM seperti olahan jambu, batik, kopi dan produk lainnya

Sementara itu, Arif Wahyudi dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah mengatakan, untuk mengangkat suatu tempat wisata, terutama desa wisata, maka harus memiliki ikon yang bisa dijual. Ikon tersebut harus menarik dan merupakan ciri khas atau berbeda dengan wisata lainnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: