Enam Desa/Kelurahan Terendam Banjir

Enam Desa/Kelurahan Terendam Banjir

TERENDAM - Banjir merendam pemukiman warga di Desa Watesalit, Kecamatan Batang, Kamis (20/02/2020).

BATANG - Bencana banjir kembali melanda Kabupaten Batang. Sejumlah titik dilaporkan terendam air banjir setelah hujan deras mengguyur sejak Rabu (19/02/2020) sore hingga Kamis (20/02/2020) pagi.

Menurut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, bencana banjir merendam enam titik desa/kelurahan di wilayah Kecamatan Batang. Keenamnya, yakni Kelurahan Watesalit, Desa Kalipucang Kulon, Desa Klidang Lor, Desa Denasri Kulon, Kelurahan Kasepuhan, dan Kelurahan Karangasem utara.

Kepala Pelaksana BPBD Batang, Ulul Azmi menyebutkan, ketinggian air banjir di enam titik desa/kelurahan tersebut bervariasi, mulai dari 10 centimeter sampai dengan 40 centimeter.

"Yang paling parah memang di Kalipucang Kulon. Ketinggian airnya mencapai 40 centimeter. Sedang titik yang lainnya rata-rata 10-20 centimeter," ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (20/02/2020).

Ulul menyebut bencana banjir yang sering melanda Kabupaten Batang itu lebih disebabkan karena curah hujan yang tinggi. "Banjir ini karena curah hujan yang melanda wilayah Batang kota dan sekitarnya. Bukan karena meluapnya Sungai Sambong. Di mana keenam titik ini memang sudah menjadi tempat langganan banjir jika curah hujan tinggi," jelasnya.

Dia menyebutkan, beberapa rumah warga sudah kemasukan air, namun tidak terlalu tinggi. Sehingga warga tidak meminta untuk dievakuasi. "Karena belum terlalu tinggi dan air yang masuk ke rumah warga juga hanya sedikit, jadi tidak ada evakuasi," ujarnya.

Ia mengatakan, dengan kondisi seperti ini, untuk sementara Pemkab Batang melalui BPBD memberikan bantuan makanan siap saji berupa mie instan, yang dibantu warga dan relawan dengan membuka dapur umum.

Kepala Desa Denasri Kulon, Ani Wahyuningsih mengatakan, bahwa bencana banjir telah merendam tiga rukun tetangga (Rt) di wilayahnya, yakni Rt 01/2, Rt 02 dan Rt 03/1 yang ketinggiannya mencapai 40 sampai 50 centimeter.

"Hampir 200 Rumah di tiga Rt terendam banjir, yang mana ketinggiannya mencapai 50 cm. Selain itu, bencana banjir juga merendam SDN Denasri Kulon 02 yang sementara waktu sekolah diliburkan," kata Ani Wahyuningsih.

Ia juga meminta kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah agar segera melakukan normalisasi sungai di wilayah Kabupaten Batang. Di mana sungai sungai tersebut menjadi tanggungjawab Pemprov Jateng, yaitu Sungai Gabus sampai muara yang panjangnya mencapai 4 km, karena sudah mengalami pendangkalan.

Salah satu warga Watesalit, Kasmunanto mengatakan, air mulai tinggi sejak Kamis (20/02/2020) pagi. Ia mengatakan, bahwa rumahnya hanya kemasukan air sekitar 5 centimeter, namun akses keluar rumah sudah mencapai 30 centimeter.

"Sebenarnya Rabu (19/02/2020) malam sudah tergenang sekitar 10 centimeter, karena hujan tidak berhenti hingha Kamis (20/02/2020) pagi, jadi air naik sampai 30 centimeter," pungkasnya. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: