Peminat TKI Masih Tinggi

Peminat TKI Masih Tinggi

**Tak Ada Larangan, Meski Corona Meluas
**Tahun 2020, per Januari Sudah 90 TKI

Kepala Disnakertrans Kabupaten Batang, Tulyono

BATANG - Perhatian dunia sedang tertuju pada penyebaran virus corona dalam beberapa minggu terakhir. Virus yang bermula di kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina itu telah menginfeksi lebih dari 68.000 orang dan menyebabkan lebih dari 1.500 kematian.

Bahkan, hingga Sabtu (15/02/2020) kemarin, 27 negara telah mengonfirmasi adanya penemuan kasus virus corona, termasuk yang terbaru di Mesir. Hal ini semestinya menjadi bahan perhatian bagi pemerintah Indonesia.

Termasuk dengan mengeluarkan larangan pemberangkatan Buruh Imigran Indonesia (BMI) ke sejumlah negara yang telah dinyatakan terpapar virus corona. Namun larangan itu hingga kini belum juga dikeluarkan.

"Kami tidak bisa melarang masyarakat yang sudah bertekad untuk mencari nafkah di negeri orang. Kami selaku pemerintah hanya bisa memberikan pelayanan terbaik saja bagi masyarakat yang akan mengurus segala persyaratan untuk proses pemberangkatan," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Batang, Tulyono, belum lama ini.

Ia yang didampingi Kasi Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Suparmin mengungkapkan, bahwa hingga kini antusiasme masyarakat Batang untuk bekerja di luar negeri masih cukup tinggi. Pihaknya mencatat, sejak Januari 2020 saja sedikitnya sudah ada 90 orang yang mengurus proses perizinan pemberangkatan.

"Per Januari 2020, sudah ada 90 orang yang terdiri dari 85 perempuan dan lima laki laki mengurus perizinan. Adapun 10 orang akan berangkat ke Malaysia, 28 orang ke Singapura, 22 orang ke Hong Kong, 29 orang ke Taiwan, dan 1 orang ke Brunei Darussalam," paparnya.

Menurut Tulyono, jumlah itu diprediksi masih akan terus meningkat. Mengingat di tahun 2019 saja jumlah BMI asal Kabupaten Batang mencapai 1.116 orang yang terdiri dari 1.010 perempuan dan 106 laki laki.

"1.116 warga Batang itu tersebar di berbagai negara, seperti Malaysia ada 50 orang, Singapura 289 orang, Hongkong 319 orang, Taiwan 177 orang, Brunei Darussalam 4 orang, dan masih ada puluhan orang lainnya lagi yang terpencar," bebernya.

Ia mengatakan, bahwa pihaknya hanya mempunyai data para BMI asal Batang yang melalui jalur legal. Sedang BMI asal Batang yang melalui jalur ilegal, pihaknya tidak mengetahuinya.

"Terkait keberadaan para BMI asal Batang yang rentan terpapar virus corona, kita dari Pemkab Batang belum mengambil sikap. Hanya saja, apabila ada permintaan bantuan, seperti dilakukan BMI asal Batang yang ada di Hong Kong kemarin, yang meminta bantuan masker, pasti kita salurkan bantuan sebagai bentuk perhatian," tandasnya. (fel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: