Suami Istri Ini Diperkirakan Terpilih Jadi Dewan
*Candra Saputra Diprediksi Peroleh Suara Terbanyak
SIWALAN - Masih ingat nama Candra Saputra? Meski sempat menjadi kontroversial di Pileg 2014 lalu karena sempat hendak jual ginjal untuk menutupi hutangnya dalam kegagalan pesta demokrasi periode lalu, namun cita citanya kini tercapai di Pileg 2019.
Bahkan dalam Pemilu serentak 17 April 2019, Candra Saputra mampu menorehkan sejarah karena mendapat perolehan suara terbanyak sementara di wilayah Kabupaten Pekalongan mencapai 12.462 suara. Candra Saputra yang mencalonkan diri melalui Partai Amanat Nasional (PAN) di Dapil III meliputi Kecamatan Siwalan, Wonokerto, Wiradesa dan Tirto juga ikut menggandeng istrinya, Shinanta Previta Anggraeni di Kancah Pesta Demokrasi 2019 ini di Dapil II meliputi Kecamatan Kesesi, Sragi dan Bojong.
Shinanta yang masuk kategori Calon terpilih termuda dengan usianya ke 27 tahun di DPRD Kabupaten Pekalongan periode 2019-2024 juga mampu mendulang suara sementara hingga tembus 8.500-an suara. Kemudian Pasutri Candra Saputra dan Shinanta Previta Anggraeni juga merupakan pasangan suami istri pertama kali yang akan menjadi anggota DPRD di Kabupaten Pekalongan.
Caleg DPRD Kabupaten Pekalongan terpilih dari Partai Amanat Nasional, Candra Saputra saat ditemui di kediamannya bersama keluarga menyampaikan bahwa maju dalam Pileg 2019 dengan niatan untuk mengabdi kepada masyarakat umum Kabupaten Pekalongan dan khususnya Dapil III. Melalui pengabdian di masyarakat maka ia bisa ikut ibadah dan mensodaqohkan pikiran dalam memajukan daerah.
"Alhamdulillah kami bersama istri bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat Dapil II dan III untuk duduk di kursi dewan periode 2019 - 2024. Ini merupakan sebuah amanah yang harus kami emban untuk ikut membangun dan memajukan Kabupaten Pekalongan," terangnya saat di rumah beralamat Desa Wonosari Kecamatan Siwalan.
Ia mengaku banyak terimakasih atas dukungan dan doa dari masyarakat Dapil II dan III yang telah ikut memberikan kepercayaan. Sebab tanpa adanya dukungan dan doa dari masyarakat mustahil cita citanya akan tercapai sampai saat ini. Sebab di Pileg 2014 lalu merupakan pengalaman terpahit diawal dirinya terjun ke dunia politik karena harus terlilit hutang namun suara tidak terpenuhi. Bahkan untuk menutupi hutang ia rela nekad hendak jual organ tubuh, namun atas kehendak Allah SWT tidak jadi menjual ginjal.
"Pileg 2014 lalu saya jadikan pengalaman pahit saya, dan Alhamdulillah semua sudah selesai dan periode 2019 -2024 kami berhasil diberi amanah serta kepercayaan dari masyarakat," lanjutnya.
Diakui bahwa awalnya ia sempat minder karena Kabupaten Pekalongan merupakan basis merah dan hijau, namun dengan kerja keras dan ikhlas semua bisa dihadapi tanpa harus terjadinya gesekan antar pendukung.
"Ya kuncinya kita tetap ikhtiar dan berdoa, untuk hasil kita serahkan pada Allah Subhanallah Wata'ala," imbuh Candra saat didampingi sang istri, Shinanta Previta Anggraeni.
Di kesempatan sama, ayah Candra Saputra, Kusnan menyampaikan bahwa dirinya tidak melarang Candra Saputra terjun di bidang politik meskipun usianya tergolong masih muda. Sebab itu semua didasari dengan niatan ibadah dan mengabdi kepada masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi.
"Saya tidak melarang anak saya terjun dunia politik karena sudah memiliki niat yang baik yaitu ibadah dan mengabdi bukan niatan yang lain," ungkapnya. (yon)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: