Pengembangan Budaya Literasi Butuh Sokongan Komunitas

Pengembangan Budaya Literasi Butuh Sokongan Komunitas

TINJAU PELAYANAN - Kepala Disperpuska Batang, Rahmat Nurul Fadilah, mendampingi Bupati Wihaji dan Ny Uni Kuslantasih, saat meresmikan gedung perpustaan yang baru, awal Januari lalu.

BATANG - Segala hal yang terkait dengan upaya membudayakan ataupun menumbuhkembangkan kesadaran, mustahil mampu ditanggungbebankan hanya pada pemerintah. Termasuk membangun tradisi literasi, sehingga dukungan dan keterlibatan stakeholder di luar pemerintah sangatlah dibutuhkan.

"Kalau sudah urusan kesadaran, budaya, mengandalkan pemerintah an scih pastilah sulit suksesnya. Karena selain birokratis, tugas utama pemerintah sebetulnya lebih pada fasilitasi dan menstimulan. Termasuk soal membangun budaya literasi ini, kami butuh dukungan dan keterlibatan masyarakat, utamanya komunitas literasi, atau figur-figur yang sejauh ini telah bekerja untuk meliterasi masyarakat," terang Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpuska) Batang, Rahmat Nurul Fadilah, baru-baru ini.

Dalam semangat itu pula, kata Rahmat, Bupati Wihaji membuat terobosan gerakan Satu ASN Satu Buku, sejak 1 Juli 2019 silam. Dari aksi tersebut, berhasil terkumpul hingga 5.547 buku dari 6.000 an lebih ASN Batang. Sebagai pemantik kesadaran, Bupati disebut Rahmat tidak memilih menggerakkan OPD, melainkan kesadaran person by person ASN yang ada.

"Dan alhamdulillah, dari buku yang terkumpul ini, 50 persennya kami sumbangkan ke perpustakaan sekolah, 25 persen ke perpustakaan desa, 25 persen ke perpustakaan komunitas," jelasnya.

Ke depan pihaknya tidak menampik jka Program Satu ASN Satu Buku akan terus digalakkan. Hal ini dilakukan untuk membantu koleksi buku perpustakaan yang masih membutuhkan.

"Karena program membudayakan literasi itu indikator riilnya kan sebenarnya di masyarakat, di kampung-kampung, di pelosok-pelosok. Kalau di sana sudah tumbuh, insya Allah wilayah perkotaannya otomatis sudah. Jadi, membangun budaya literasi Indonesia dari desa-desa. Itu sebabnya kami butuh dukungan dan keterlibatan komunitas literasi agar programnya lebih sinergis dan optimal," jelas Rahmat. (sef/nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: