Tagih Komitmen Bupati, Ratusan Warga Demo

Tagih Komitmen Bupati, Ratusan Warga Demo

**Tagih Komitmen Bupati Tak Lantik Kades Anduman

AKSI - Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Pekalongan Bergerak, Kamis (5/12),mendatangi Kantor Bupati Pekalongan untuk menagih komitmennya.

KAJEN - Ratusan warga Kota Santri yang tergabung dalam Forum Pekalongan Bergerak mendatangi Kantor Bupati Pekalongan, Kamis (5/12). Massa berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Pekalongan untuk menagih komitmen Bupati agar tidak melantik Kades terpilih yang melakukan anduman.

Pantauan Radar, massa tiba di sekira pukul 10.15 wib. Semula warga mendatangi gedung DPRD Kabupaten Pekalongan untuk menyampaikan aspirasinya. Massa langsung masuk ke aula Kantor DPRD Kabupaten Pekalongan.

Saat massa masuk, gedung DPRD dalam kondisi sepi. Para wakil rakyat tersebut ternyata tengah menjalankan tugas melakukan kunjungan kerja dalam daerah. Namun dalam kesepian, ternyata masih ada anggota DPRD Fraksi PAN, Candra Saputra, usai menghadiri FKUB di Polres Pekalongan, dan hendak melakukan kunker bersama anggota Komisi B DPRD ke Linggo Asri. Akhirnya, warga menyampaikan aspirasi ke wakil rakyat Dapil III tersebut.

Pada kesempatan itu, massa mendesak agar anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Candra Saputra ikut mendampinginya menemui Bupati Pekalongan. Karena keinginan warga, Candra Saputra akhirnya mendampingi mereka mendatangi Kantor Bupati Pekalongan.

Namun karena massa terlalu banyak, akhirnya polisi yang melakukan pengamanan berharap agar warga menunjuk 15 perwakilan masuk ke Kantor Bupati Pekalongan. Di Kantor Bupati Pekalongan, perwakilan massa ditemui Kepala Dinas PMD P3A P2KB Kabupaten Pekalongan, M Afip.

"Saya mendapat perintah dari Pak Bupati, untuk menemui bapak-bapak karena Pak Bupati ada agenda yang tidak bisa ditunda. Hasil pertemuan ini nanti saya sampaikan ke pak Bupati," ungkap Afib.

Karena tak bertemu dengan bupati, massa tidak meladani perwakilan bupati. Perwakilan massa mendesak agar bisa bertemu dengan bupati. "Kalau tidak bisa ketemu kami minta bisa diagendakan untuk bertemu Pak Bupati, kapan waktunya," ungkap M Saim perwakilan warga yang masuk ke ruang pertemuan.

Setelah tidak ada jawaban bisa bertemu dengan bupati, akhirnya perwakilan massa keluar dari ruangan. Mereka kembali membaur dengan warga lain yang menunggu di depan pintu Kantor Bupati Pekalongan. Kalimat-kalimat sindiran pun terlontar dari mulut warga.

Setelah menjelaskan ke warga tidak bisa bertemu dengan bupati, koordinator massa pun beralih ke gedung DPRD Kabupaten Pekalongan. Di ruang Fraksi PAN, mereka menyampaikan keluhannya.

"Kami meminta Bupati Pekalongan untuk komitmen Mewujudkan Pilkades yang Bermartabat, Berkualitas dan Tolak Anduman serta membatalkan pelantikan calon kepala desa terpilih yang melakukan praktik anduman uang atau politik uang," ungkap koordinator aksi, Tangguh Prawiro.

Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Pekalongan, Candra Saputra, pun mendengarkan aspirasi yang disampaikan perwakilan warga.
"Sebagai wakil rakyat saya siap mendampingi warga untuk bertemu Pak Bupati, namun dikarenakan beliau ada keperluan tak bisa ditinggalkan maka kita menunggu kapan waktunya. Saya jamin aspirasi warga saya sampaikan ke beliau," ungkap Candra Saputra.

Setelah bertemu dengan anggota DPRD, perwakilan warga pun kembali membaur dengan rekan-rekannya. Mereka tetap bertahan menunggu bertemu dengan bupati. Warga yang sebagain ibui-ibu tersebut memilih duduk-duduk di pinggir jalan.

Selang beberapa jam, aparat kepolisian berusaha menenangkan warga. Setelah diberi pemahaman, warga akhirnya membubarkan diri. Namun demikian massa mengancam akan kembali menggelar aksi yang cukup besar apabila tak kunjung ditemui oleh Bupati Pekalongan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: