Takut Dikucilkan, Banyak Penghayat Kepercayaan Belum Ubah Kolom KTP

Takut Dikucilkan, Banyak Penghayat Kepercayaan Belum Ubah Kolom KTP

TUNJUKKAN - Perwakilan Pengurus Aliran Sapto Darmo Batang, Indriyo Raharjo saat menunjukkan sanggar yang digunakan penghayat aliran Sapto Darmo Di Desa Kecepak Batang. NOVIA ROCHMAWATI

BATANG - Selama 2019 ini, Disdukcapil Batang baru melayani enam masyarakat yang mengganti kolom agama mereka dengan kolom kepercayaan. Padahal, di Batang sendiri ada ratusan lebih masyarakat yang merupakan penganut aliran kepercayaan. Mahkamah Konstitusi (MK) juga telah lama mengabulkan gugatan terkait perubahan kolom agama.

"Sebenarnya kami sudah lama membuka pelayanan ini. Namun dari banyaknya penghayat aliran kepercayaan di Batang, masih banyak yang belum melakukan perubahan kolom agama," terang Kepala Bidang Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Batang, M Soleh, saat diwawancarai via ponsel, Minggu (17/3).

Menurutnya, sejak gugatan tersebut dikabulkan oleh MK di2017 silam, belum banyak penghayat yang melakukan perubahan kolom agama. Padahal, Disdukcapil sudah siap melayani perubahan administrasi tersebut. Perubahan tersebuttak hanya di KTP el saja, tetapi juga di dokumen kependudukan yang lainnya.

Diwawancarai di sela-sela kesibukannya, Presidium 2 Majelis Luhur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Indonesia (MLKI) Dewan Musyawarah Daerah Batang, Indrio Raharjo, membenarkan masih sedikitnya penghayat yang mengubah kolom agama di KTP mereka. Selain dikarenakan beberapa alasan, mereka juga masih takut dikucilkan masyarakat sekitar, lantaran menganut kepercayaan yang berbeda dengan mayoritas masyarakat di sekitar mereka.

"Kebanyakan memang masih takut dikucilkan, karena mereka kaum minoritas. Belum semua masyarakat bisa bersikap toleran terhadap para penghayat di Batang ini," terang pensiunan guru SMK itu.

Di samping itu, memang beberapa di antara penghayat belum mengerti bagaimana cara untuk mengganti kolom tersebut. Sebagian besar masih harus dibantu pengurus MLKI DMD Batang untuk merubah kolom tersebut. Sayangnya, jumlah SDM yang bisa membantu untuk melakukan pengurusan administrasi tersebut juga terbatas, sehingga butuh waktu yang cukup lama pula.

Dijelaskan, terdapat sekitar 17 aliran kepercayaan di Batang, baik yang sudah bergabung dengan MLKI ataupun yang belum. MLKI Batang sendiri mewadahi delapan aliran kepercayaan, yakni Persatuan Sapto Darmo, Paguyuban Penghayat Kepribaden, Ngesti Kasampurnaan, Tunggu Sabdo Jati Joyo Amongrogo, Paguyuban Penghayat Kepercayaan terhadap Gusti Kang Murbeng Dumadi Cahya Buwana, Jowo Jowoto, Perguruan Ilmu Sejati Sukorejo Babadan Caruban Madiun, dan Paguyuban Teratai Putih Kawulo Ngayojokarto Hadiningrat Wewengkon.

"Ke depan kami berharap masyarakat di Batang bisa lebih menjunjung tinggi tolerasi. Apalagi kedudukan aliran kepercayaan juga sudah diakui oleh negara. Di tempat tinggal saya ini sudah cukup bagus. Yang terpenting sebagai sesama manusia kita harus bermanfaat satu sama lain," tandas Indrio. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: