Perilaku Hidup Hygenis Masyarakat masih Rendah

Perilaku Hidup Hygenis Masyarakat masih Rendah

TINGKATAN - Tingkatkan kesadaran masyarakat berperilaku hidup sehat, Perpusdes Galih gandeng Puskesmas Gemuh 1 gelar rapat koordinasi (Rakor) Pemicuan STBM.

KENDAL - Bersama dengan UPTD Puskesmas Gemuh I, Perpustakaan Desa (Perpusdes) Galih menggelar Rakor Pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Sebagai narasumbernya tim kesehatan Puskesmas. Kegiatan diadakan di ruang Perpusdes dan diikuti oleh belasan warga. Program STBM digulirkan karena kesadaran masyarakat dalam berperilaku hidup hygenis dan saniter mandiri masih rendah.

Dalam paparanya, tim kesehatan Puskesmas Gemuh I, Oktyan Praditya menyampaikan program STBM telah diatur dalam Permenkes No 3 tahun 2014. Program itu bisa mengubah perilaku hygiene dan saniter mandiri masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat dengan tujuan penurunan penyakit berbasis lingkungan. Dengan begitu, maka derajat kesehatan masyarakat akan tercapai.

"Masih banyak masyarakat yang belum terapkan pola hidup bersih. Dengan program STBM, diharapkan dapat mengubah prilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, sehingga derajat kesehatannya meningkat," katanya, kemarin.

Dijelaskan Oktyan, ada lima pilar STBM, yaitu stop buang air besar sembarangan (stop BABS), cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan air minum rumah tangga (PAMRT), pengolahan sampah rumah tangga (PSRT), dan sarana pengelolaan air limbah (SPAL). Pada pilar pertama, masyarakat harus mendapatkan edukasi agar berperilaku BAB pada tempatnya, yaitu jamban atau kakus.

Terkait CTPS, lanjut Oktyan, terdapat saranan cuci tangan dan sabun serta air bersih yang mengalir. "CPTS dapat dilakukan di lima tatanan, yaitu di sekolah, tempat kerja, rumah tangga, institusi kesehatan dan tempat-tempat umum," terangnya.

Untuk PAM RT, contohnya pengelolaan air yang dikonsumsi, melakukan pewadahan pada tempat bersih dan tertutup dan perilaku pengelolaan air minum untuk membunuh bakteri dan penjernihan. Dua pilar lainnya pun dijelaskan dengan gamblang.

Sementara itu, Kepala Desa Galih, Akhmad Saikhu mengatakan, pemerintah desa mendukung kegiatan rakor yang diadakan Perpusdes bekerjasama dengan Puskesmas Gemuh I. "Harapannya masyarakat bisa sadar kesehatan lingkungan. Rasa syukur dan bangga, bahwa Desa Galih termasuk desa yang sudah bebas ODF," katanya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: