Ternyata Motif Perampokan Juragan Batik di Pekalongan Akibat Pelaku Kesal kepada Korban

Ternyata Motif Perampokan Juragan Batik di Pekalongan Akibat Pelaku Kesal kepada Korban

Polres Pekalongan Kota dipimpin Kapolres AKBP Wahyu Rohadi melakukan konferensi pers pengungkapan kasus perampokan terhadap seorang juragan batik, Rabu (15/2/2023).-Wahyu Hidayat -

PEKALONGAN - Motif kasus perampokan terhadap seorang juragan batik di Pekalongan dengan korban bernama H Khumaidun alias H Madong, akhirnya terkuak. 

 

Salah satu pelaku, GS alias US (29), menuturkan sebenarnya aksi perampokan itu dilakukan secara spontan, tiba-tiba terlintas di benaknya.

 

Namun GS juga mengakui kalau dirinya sempat merasa kesal kepada korban. GS, yang juga merupakan mantan karyawan korban, mengaku kalau dirinya beberapa kali dikeluarmasukkan oleh korban. 

 

Dia sempat dikeluarkan sebagai karyawan, kemudian dimasukkan lagi jadi karyawan, lalu dikeluarkan lagi oleh korban.

 

"Dulu saya pernah jadi karyawan selama sekitar 8 bulan. Saya dikeluarkan, kemudian dipanggil lagi, masuk lagi, kemudian dikeluarkan lagi. Ya kesal juga," kata warga Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang saat acara konferensi pers di Mapolres Pekalongan Kota, Rabu (15/2/2023).

 

GS mengaku tidak tahu secara persis dimana mantan majikannya itu menyimpan uang. Yang dia tahu, korban tiap hari Kamis punya uang tunai dalam jumlah besar karena untuk keperluan membayar upah para karyawan.

 

"Saya tahunya dia (korban, red) kalau di rumah, tiap hari Kamis, kan ada pembagian pocokan (upah untuk pekerja atau karyawan, red). Ada uang nominal cukup besar," ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: