Tangani Masalah Sampah, DLH Kenalkan Inovasi 4 in 1

 Tangani Masalah Sampah, DLH Kenalkan Inovasi 4 in 1

CEK - Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid mengecek alat olah sampah milik DLH usai diluncurkan kemarin.-Ainul Atho-

KOTA - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan mengembangkan inovasi prototype alat 4 In 1 (Four in One) untuk membantu pengelolaan sampah secara terpadu dan tuntas dari sumbernya. Alat ini diresmikan secara simbolis oleh Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid didampingi Kepala DLH, Joko Purnomo dalam peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) kemarin.

 

Alat 4 in 1 yang diharapkan menjadi solusi alternatif pengurangan sampah berupa 4 susunan kerangka sirkulasi pengelolaan sampah yang kompleks. Di mana susunan pertama (bagian bawah) untuk budidaya ikan lele, susunan kedua untuk penguraian sampah organik oleh budidaya maggot, susunan ketiga untuk budidaya ayam, dan susunan keempat (bagian atas) untuk budidaya hidroponik seperti tanaman caisim, pakcoy, kangkung, cabai, dan sebagainya.

 

Usai hadir meresmikan alat 4 in 1, Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid menyampaikan apresiasi atas inovasi alat 4 in 1 yang dikembangkan oleh DLH Kota Pekalongan. "Sebenarnya sampah mampu ditangani dengan berbagai cara di antaranya dengan dipilah, dibuat pupuk atau kompos, diurai oleh maggot untuk pakan ternak, dan lainnya," ucap Aaf.

 

Kendati demikian, lanjutnya, kunci utama penanganan sampah adalah dilakukan bersama masyarakt serta secara konsisten. "Tinggal semuanya konsisten untuk bersama-sama mengurangi sampah dan memilah sampah serta peduli lingkungan. Mulai buanglah sampah pada tempatnya dan pilah sampah mulai dari rumah, sekolah, dan kantor. Hal ini sangat bermanfaat untuk membantu pengurangan tumpukan sampah di TPA Degayu," tegasnya.

 

Sementara itu, Kepala DLH Kota Pekalongan, Joko Purnomo menjelaskan, DLH Kota Pekalongan kembali berinovasi menyelesaikan masalah sampah dengan sebuah alat yang dijadikan prototype bernama 4 in 1. "Usai dikenalkan, kami berharap nantinya setiap OPD di Pemkot Pekalongan bisa mengawali menggunakan alat 4 in 1 tersebut untuk mengolah sampah organik sisa-sisa makanan," tutur Joko.

 

Disampaikan Joko, keberhasilan inovasi alat ini dalam mengatasi permasalahan sampah hanya bisa berjalan efektif jika masyarakat bersama-sama mau memilah sampah, di mana sampah organik diproses di 4 in 1, sementara sampah anorganik dipilah untuk dijual di Bank Sampah.

 

Joko menjelaskan, disebut 4 in 1 karena alat ini memiliki 4 susun tempat yang saling berhubungan untuk menyelesaikan sampah organik yakni tempat paling bawah dipakai untuk budidaya lele, kedua untuk budidaya maggot, ketiga budidaya ayam, dan paling atas dipakai untuk tanaman hidroponik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: