Peminat Tinggi, Kuota Transmigrasi Minim
Suprapto, Kepala Disnakertrans Batang-Dhia Thufail-
*41 KK Antre, Kuota Hanya 1 KK
BATANG - Animo masyarakat Kabupaten Batang untuk mengikuti program transmigrasi sangatlah tinggi. Tercatat, sudah ada 41 kepala keluarga (KK) yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program tersebut.
"Ya, daftar tunggu masyarakat Batang untuk mengikuti program transmigrasi sudah mencapai 41 KK. Karena memang, sejak tiga tahun lalu, atau sejak 2020, pemerintah pusat tidak membuka program ini," ungkap Kepala Disnakertrans Batang, Suprapto, Selasa (23/5/2023).
Dikatakan Suprapto, bahwa pada 2023 ini pemerintah pusat kembali membuka program transmigrasi. Di mana Kabupaten Batang hanya mendapatkan kuota program transmigrasi untuk 1 KK saja.
"Batang cuma dapat kuota untuk 1 KK saja. Tapi memang kuota yang diberikan oleh pusat sedikit. Jadi, Pemprov Jateng hanya menerima kuota untuk 7 KK, yang dibagikan kepada 35 kabupaten/kota se Jateng, dan Batang hanya dapat kuota 1 KK saja,"
Dijelaskan Suprapto, untuk Jawa Tengah, para transmigran akan dikirimkan ke Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Pihaknya, kata dia, sudah menawarkan lokasi itu kepada 41 transmigran asal Kabupaten Batang.
"Karena jumlah peminat sudah mencapai 41 KK dan kuota yang diberikan hanya 1 KK, maka kemarin kami tawarkan terlebih dulu lokasi transmigrasi itu ke mereka. Dan hingga kini belum ada yang menjawab. Sehingga, nanti kalau sudah muncul peminat lebih dari satu, akan kami lakukan seleksi," katanya.
Ditambahkan Suprapto, bahwa pihaknya terakhir memberangkatkan masyarakat Batang untuk mengikuti program transmigrasi pada tahun 2019 silam. Tahun selanjutnya, 2020-2022, kuota program transmigrasi itu tidak lagi diperolehnya.
“Jadi selama pandemi Covid-19 kami tidak mendapatkannya. Mungkin juga karena refokusing anggaran. Mengingat biaya yang harus dikeluarkan untuk memberangkatkan para transmigran itu mencapai ratusan juta," katanya.
Dijelaskan Suprapto, 2019 silam pihaknya memberangkatkan lima keluarga untuk transmigrasi ke Desa Kahingai, Kecamatan Belantikan Raya, Kabupaten Lamandau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Kelima kepala keluarga yang kesehariannya sebagai tani/buruh tani tersebut diberangkatkan bersama istri dan anak anaknya. Sehingga dari lima keluarga tersebut, total ada 18 jiwa yang diberangkatkan ke lokasi transmigrasi.
Diketahui bahwa pemerintah akan memberikan sejumlah fasilitas kepada masyarakat yang siap mengikuti program transmigrasi, diantaranya fasilitas rumah tinggal, tanah sebanyak dua hektar, jaminan hidup untuk keluarga selama satu tahun pertama, dan uang saku perjalanan menuju tempat transmigrasi.
“Ditempat transmigrasi mereka diminta untuk mengelola lahan yang diberikan sebanyak dua hektar. Mereka harus mengolah tanah. Pemerintah akan memberikan mereka modal berupa bibit maupun tanaman,” katanya.
Adapun fasilitas tanah dan rumah akan menjadi hak milik setelah transmigran tinggal selama lima tahun. "Untuk jaminan hidup selama satu tahun pertama akan ditanggung oleh daerah penempatan. Sedang untuk uang saku perjalanan disediakan dari Pemkab Batang senilai Rp 5 juta per keluarga,” paparnya. (fel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: