The Silent Killer, Waspadai 4 Penyebab Hipertensi! Simak Pula Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya

The Silent Killer, Waspadai 4 Penyebab Hipertensi! Simak Pula Gejala, Pencegahan, dan Pengobatannya

Pemeriksaan tensi untuk mengetahui hipertensi.--freepik

RADARPEKALONGAN - Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu berbagai macam komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa. Bahkan, dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga kematian.

Seseorang dapat mengalami tekanan darah tinggi apabila semakin banyak darah yang dipompa oleh jantung dan akibat sempitnya pembuluh darah pada arteri. Hipertensi dapat diketahui dengan pemeriksaan secara rutin pada tekanan darah. Hal ini direkomendasikan untuk dilakukan setiap tahun oleh semua orang dewasa.

Baca juga : Terbukti! 10 Cara Menghasilkan Uang dari Telegram, Mudah dan Anti Ribet, Cuan Mengalir

Data Riskesdas Kemenkes Republik Indonesia menunjukkan, kasus hipertensi di Indonesia meningkat menjadi 34,1 persen pada akhir tahun 2018. Kasus tekanan darah tinggi ini terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Prevalensi hipertensi akan terus meningkat tajam. Diprediksikan pada tahun 2025 nanti sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Gangguan ini telah mengakibatkan kematian sekitar 8 juta orang setiap tahun 1,5 juta kematian terjadi di Asia Tenggara, yang sepertiga populasinya menderita hipertensi.

Hipertensi kerap disebut sebagai ‘the silent killer”. Gangguan ini kebanyakan muncul tanpa keluhan, sehingga penderita tidak tahu kalau dirinya mengidap hipertensi. Namun di kemudian hari, ia mendapati dirinya memiliki komplikasi dari hipertensi. Hasil Riskesdas 2013, hanya sepertiga penderita hipertensi (36,8%) yang terdiagnosis oleh tenaga kesehatan dan hanya 0,7% yang minum obat.

Meski kasus tekanan darah tinggi terus meningkat tiap tahunnya, cara mencegah hipertensi masih mungkin dilakukan. Anda bisa menurunkan faktor risiko hipertensi di masa mendatang dengan mengetahui berbagai penyebab dan pengobatan hipertensi.

Pembacaan Tekanan Darah

Pembacaan tekanan darah dilakukan dalam satuan milimeter air raksa (mmHg). Hasil pemeriksaan akan terbagi menjadi dua nomor, yaitu:

1) Angka pertama atau sistolik mewakili tekanan dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. 

2) Angka kedua atau diastolik mewakili tekanan di dalam pembuluh darah ketika jantung beristirahat di antara detaknya.

Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi jika angka tekanan darah sistolik dari pengukuran selama dua kali berturut-turut memperlihatkan hasil yang lebih besar dari 140 mmHg, dan/atau angka tekanan darah diastolik menunjukkan hasil yang lebih besar dari 90 mmHg.

Gejala Hipertensi

Penderita tekanan darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri-ciri atau gejala tertentu. Bahkan, beberapa orang tidak menunjukkan gejala hipertensi walaupun tekanan darah mencapai tingkat yang sangat tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: