Sambut Haji Kloter 40, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Sampaikan Hal Ini Kepada Para Jamaah Haji
--
Pendopo Rumah Dinas Bupati Pekalongan di Kecamatan Kajen dipenuhi rasa sukacita saat Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, dengan tulus menyambut kedatangan 327 jamaah haji kloter ke-40 Kabupaten Pekalongan pada, Selasa (18/7/2023).
Dalam sambutannya, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, menyampaikan rasa syukur atas kepulangan para jamaah haji yang telah menunaikan ibadah suci di tanah suci. Ia juga menyampaikan selamat datang kepada para jamaah haji kloter 40, sembari mengingatkan bahwa kloter 39 sebelumnya juga telah tiba dengan selamat.
"Kami dengan penuh rasa syukur menyambut kedatangan Jamaah haji kloter 40 dan senang melihat hampir semua jamaah haji Kabupaten Pekalongan dalam kondisi sehat dan baik," ujar Bupati.
Meski demikian, Bupati juga mengungkapkan bahwa ada tiga jamaah dari Kabupaten Pekalongan yang meninggal dunia. Dalam kesempatan itu, Bupati mengajak untuk bersama-sama berdoa agar almarhum/almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah dan segala amal ibadahnya diterima-Nya.
"Saya berharap kita semua dapat mendoakan almarhum/almarhumah dan semoga segala amal baik yang telah diperbuat selama hidupnya diterima oleh Allah," ungkapnya.
Selain itu, Bupati juga berpesan kepada para jamaah haji agar selepas pulang dari tanah suci membawa manfaat bagi masyarakat Kabupaten Pekalongan secara keseluruhan. Ia berharap setelah menunaikan haji, para jamaah bisa menjadi lebih baik dalam perilaku dan semakin berkontribusi untuk kemajuan daerah.
"Bapak dan Ibu jamaah haji, selamat kembali ke keluarga masing-masing. Saya yakin, kita telah merindukan masakan Indonesia dan khususnya masakan khas Pekalongan. Semoga kita semua bisa menjadi haji yang mabrur dan mabruroh," sambung Bupati.
Bupati juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memberikan penjelasan terkait salah tafsir yang mungkin masih ada di kalangan jamaah haji Kabupaten Pekalongan tentang pelaksanaan haji.
"Kami ingin menyampaikan bahwa fasilitas yang diberikan saat pelaksanaan haji, terutama di Musdalifah, bukan berasal dari Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Namun, itu adalah kebijakan dari Kementerian Agama. Kami hanya bertugas memfasilitasi pemberangkatan dan penjemputan jamaah haji," jelas Bupati.
Bupati mengakui bahwa ada keterlambatan dan kekurangan dalam penyediaan makanan dan tenda terutama di Musdalifah, namun ia menegaskan bahwa hal tersebut bukan disengaja. Ia berharap kejadian seperti ini dapat menjadi pelajaran bagi Kementerian Agama agar lebih memperhatikan persiapan dalam pelaksanaan haji tahun depan.
"Saya yakin Kementerian Agama telah berupaya semaksimal mungkin menghadapi lonjakan jumlah jamaah haji dari Indonesia. Namun, terkait keterlambatan makanan atau kurangnya pasokan di Musdalifah itu bukan disengaja. Semoga ini menjadi pembelajaran bagi Kementerian Agama agar tahun depan jamaah kita bisa lebih diperhatikan dan lebih siap menghadapi situasi yang tidak terduga," jelas Bupati.
Bupati Pekalongan juga berharap agar seluruh jamaah haji dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk menghadapi segala kondisi yang diluar dugaan saat berada di tempat suci. Sebab, beberapa situasi seperti di Musdalifah atau saat melontar jumrah seringkali tidak dapat diprediksi oleh manusia.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Pekalongan juga mengingatkan agar seluruh masyarakat Kabupaten Pekalongan turut mendoakan keselamatan dan keberkahan bagi para jamaah haji serta keberhasilan pembangunan daerah.
Sebagai informasi bahwa jamaah haji kloter ke-40 Kabupaten Pekalongan saat pemberangkatan berjumlah 332 orang jamaah. Namun saat di mekkah terdapat 2 orang jamaah yang meninggal dunia dan 1 orang jamaah meninggal saat di Asrama Haji Donohudan. Selain itu, terdapat juga 2 orang jamaah haji yang dipulangkan lebih awal, sehingga dalam penyambutan sore itu hanya ada 327 jamaah haji yang mengikuti acara penyambutan di pendopo rumah dinas bupati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: