Aksi Adaptasi Perubahan Iklim, Pemkot Pekalongan Gelar Pameran Inovasi dan Kreativitas

Aksi Adaptasi Perubahan Iklim, Pemkot Pekalongan Gelar Pameran Inovasi dan Kreativitas

Digelar - Pameran Inovasi dan Kreativitas Kota Pekalongan 2023 digelar di Lapangan Mataram Kota Pekalongan sejak tanggal 20 hingga 22 Juli 2023.,(20/7/2023)-FOTO-Dwi Fusti Hana Pertiwi

Menariknya, pameran kali ini juga di dukung  kegiatan lomba ecobrick yang diikuti oleh 1.400 siswa-siswi jenjang SD dan SMP, panggung seni dan kreasi anak bangsa, festival Aerial drone show, lomba murah, festival gamelan anak, festival seni anak, lomba band kategori pelajar dan umum, serta bersih-bersih sungai bersama mahasiswa Unikal.

Disamping itu, turut hadir Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Laksmi Dewanti yang turut menyambut baik atas terselenggaran pameran inovasi dan kreativitas di Kota Pekalongan.

Hal senada juga disampaikan, Eksekutif Direktur Kemitraan Indonesia, Laode M Syarif yang hadir mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas semua pihak yang telah terlibat membantu terselenggaranya acara pameran tersebut. 

Disampaikan Laode, permasalahan rob dan penurunan muka air tanah di Pekalongan dan pantai Utara Jawa bukan hanya masalah Indonesia. Oleh karena itu, 1,5 bulan yang lalu ada delegasi dari 20 negara yang hadir ke Pekalongan untuk melihat secara langsung kondisi nyata di Kota Pekalongan dan Jawa Tengah tentang bahaya banjir akibat perubahan iklim. 

"Kami sangat sepakat dengan tema yang diangkat pameran inovasi dan kreativitas kali ini yakni salah satunya tentang sumber daya air, karena kita perlu tahu persis bahwa Pantai Utara Jawa seperti Pekalongan Semarang, dan Demak, penurunan permukaan di ketiga daerah tersebut relatif tinggi sekitar 1,15-18 sentimeter/tahun," terangnya.

"Penyebab utamanya adalah pemakaian sumber daya air tanah yang berlebihan. Untuk mengatasinya agar masyarakat dan industri tidak menggunakan air tanah secara berlebihan adalah kapasitas PDAM harus ditingkatkan," imbuh kembali.

Laode disini menilai, memang masyarakat sulit mengontrol perubahan iklim, tetapi sumber daya air ini sebenarnya masih bisa dilakukan. Pasalnya, kontribusi peningkatan kenaikan air laut (sea lever rise) itu kurang dari 3 cm per tahun, dan yang paling banyak adalah penurunan permukaan air tanah.

"Kali ini ada beberapa project Kemitraan yang mengimplementasikan Adaptation Fund dari beberapa kabupaten lain juga hadir di acara pameran ini. Semoga kita dapat belajar dari keberhasilan dan tantangan yang dialami mereka, begitupula mereka bisa belajar dari Kota Pekalongan," tandasnya. (DF)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: