Anggaran Minus, Pemkot Pekalongan Petakan Refocusing

Anggaran Minus, Pemkot Pekalongan Petakan Refocusing

CATUR PILAR - Wali Kota Pekalongan memberikan pengarahan dalam kegiatan catur pilar di Kecamatan Pekalongan Utara.-Ainul Atho-

*Wali Kota Pastikan Anggaran Kelurahan Tak Kena Refocusing

KOTA - Wali Kota Pekalongan, A Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan, kondisi keuangan Pemkot Pekalongan saat ini masih minus. Baik untuk anggaran perubahan tahun 2023 maupun untuk anggaran penetapan tahun 2024. Khusus untuk anggaran perubahan, jika dihitung berdasarkan pengajuan anggaran semua dinas, tercatat masih ada minus sebesar Rp31 miliar.

Atas kondisi tersebut, Pemkot tengah memetakan pos anggaran yang akan direfocusing. "Kami masih memikirkan kegiatan mana yang harus direfocussing atau drop dulu. Kendati demikian untuk anggaran dana kelurahan tidak direfocussing. Kalau direfocussing kegiatan di kelurahan akan terbatas padahal tidak direfocussing saja masih kurang," terang Wali Kota Aaf.

Meski demikian, Wali Kota memastikan bahwa anggaran kelurahan tidak akan terkena refocusing. Namun dia berpesan, dana kelurahan harus digunakan secara maksimal sesuai dengan regulasi agar hasilnya sesuai, tepat kualitas, tepat waktu dan tepat administrasi.

"Kondisi ini tak hanya terjadi di Kota Pekalongan, pemerintah daerah lainnya juga hampir sama karena anggaran negara banyak defisit. Bagaimana memutar otak agar dana yang ada bisa digunakan secara maksimal. Tolong amanah betul dalam mengalokasikan dana kelurahan," katanya.

Sementara itu, Camat Pekalongan Utara, Wismo Aditiyo menyebutkan, pihaknya mengundang berbagai unsur masyarakat untuk menyamakan persepsi dalam penyelenggaraan kegiatan sehingga hasil pembangunan nantinya dapat tepat kualitas, waktu, dan administrasinya. 

Dibeberkan Wismo, pada capaian semester 1 penggunaan dana kelurahan di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara yakni untuk Kelurahan Krapyak capaiannya 31,32%, Kelurahan Degayu 25%, Kelurahan Kandang Panjang 37%, Kelurahan Padukuhan Kraton 43%, Kelurahan Bandengan 37,2%, Kelurahan Panjang Wetan 34%, dan Kelurahan Panjang Baru belum Wismo peroleh data persentasenya. 

"Pekerjaan fisik membutuhkan proses dan tidak serta merta langsung selesai, banjir, rob, dan curah hujan mempengaruhi waktu pelaksanaan kegiatan. Setiap kelurahan untuk pelaksanaannya beda-beda ada yang dilakukan LPM, BKM, dan sebagainya," tutur Wismo. 

Wismo berharsl hal yang disampaikan Wali Kota betul-betul dilaksanakan di kelurahan, jika masih ada hambatan dapat didiskusikan. Ini masih bulan Juli, harapannya dana kelurahan terurau dan teralokasikan dengan optimal.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: