Populasi Owa Jawa di Hutan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Meningkat

Populasi Owa Jawa di Hutan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan Meningkat

Populasi owa Jawa di pegunungan Petungkriyono terus bertambah-Dokumen Proyek Kopi dan Konservasi Primata.-

KAJEN,RADARPEKALONGAN - Populasi Owa Jawa (Hylobates moloch) di lanskap pegunungan Dieng, salah satunya di pegunungan Petungkriyono di Kabupaten Pekalongan diperkirakan mengalami peningkatan 10 persen dibandingkan 10 tahun lalu. 

Direktur Proyek Kopi dan Konservasi Primata Arif Setiawan, Senin, 14 Agustus 2023, mengatakan, sebagai satu-satunya kera yang ada di Pulau Jawa, owa dapat dikatakan sebagai identitas global. Karena jenis-jenis endemik seperti owa tidak dapat dijumpai secara alami di negara-negara lain. 

Baca juga:Padi Hitam Endemik Petungkriyono Dikembangkan jadi Padi Organik

Untuk itu, kata dia, memastikan populasi dan habitat alamnya tetap ada adalah penting. Populasi dan distribusi owa di Pulau Jawa, lanjut dia, hanya terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Di Jawa Tengah ada dua populasi besar saat ini yaitu di Gunung Slamet dan komplek kawasan hutan yang membentang di bebera kabupaten (Kendal, Batang, Wonosobo, Banjarnegara dan Pekalongan), yang selanjutknya disebut lanskap pegunungan Dieng.

 "Tahun 2012, Setiawan melakukan penelitian populasi dan distribusi owa di Jawa Tengah. Metode jalur transek pengamatan langsung digunakan dalam penelitian ini, dan hasil estimasinya saat itu kurang lebih ada 881 individu di lanskap pegunungan Dieng dan 175 individu di Gunung Slamet," terang dia.  

Hasil penelitian ini selanjutnya menjadi dasar dari rangkaian kegiatan Swara Owa di Jawa Tengah. Setelah penelitian ini Swara Owa memfokuskan kegiatan konservasi di salah satu lokasi yang disebutkan dalam penelitian itu memiliki kerapatan sekaligus ancaman tertinggi, yakni di Hutan Sokokembang, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Dari Hutan Sokokembang inilah saat ini kegiatan-kegiatan konservasi owa di lanskap Dieng ini dikembangkan hingga saat ini, melalui proyek kopi dan konservasi primata.

Baca lagi:Nikmatnya Nasi Liwet Beras Merah Hitam Langka di Petungkriyono

Tahun 2023, kata dia, Salmah Widyastuti dan tim memimpin penelitian di tahun 2021-2022 untuk memperbaharui informasi terkait populasi dan distribusi owa Jawa di lanskap Dieng. Dengan menggunakan teknik survey berdasarkan suara (vocal count-triangulasi) dan juga analisis kesesuaian habitat, hasil penelitian mendapatkan estimasi populasi setelah satu dekade ada 1092 individu di landscape pegunungan Dieng. Artinya ada kenaikan populasi sebesar 23 persen dibanding 10 tahun lalu. 

"Peningkatan populasi ini dapat mengindikasikan keberhasilan upaya konservasi dari banyak pihak di lanskap Dieng. Namun, lebih banyak upaya dan kolaborasi harus dilakukan untuk memastikan masa depan jangka panjang dari owa di bagian tengah Pulau Jawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: