Pemasangan Soko Guru Masjid Agung tetap mempertahankan aspek sejarah bangunan

Pemasangan Soko Guru Masjid Agung tetap mempertahankan aspek sejarah bangunan

BERDOA - Bupati Dico M Ganinduto ikut mengamini pembacaan doa oleh KH Asroi Tohir untuk mengawali prosesi pemasangan Soko Guru Masjid Agung Kendal.-red/sef-

KENDAL - Bupati Kendal, Dico M Ganinduto, meninjau sekaligus melanjutkan kegiatan pemasangan pilar utama (Soko Guru) Masjid Agung yang tengah dalam proses renovasi, Rabu (30/8/2023). Proses pembangunan ini tetap mempertahankan aspek sejarah bangunan, sehingga diharapkan bisa menjadi ikon Kendal.

Adapun prosesi pemasangan Soko Guru sendiri diawali dengan membacakan doa yang dipimpin langsung oleh KH Asroi Tohir selaku Ketua Takmir Masjid Agung Kendal, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan yang dilakukan bersama.

Bupati Dico yang ingin meninjau pemasangan Soko Guru, pun mengucapkan terima kasih dan berharap nantinya masjid ini dapat menjadi ikonik dan kebanggaan masyarakat Kendal.

"Mudah – mudahan diberikan kemudahan agar masjid ini cepat dan tepat dalam pembangunan terlebih juga ini nantinya bisa menjadi masjid yang ikonik dan bermanfaat bagi masyarakat Kendal," jelas Dico M. Ganinduto.

Sebelumnya, Sekda Kendal Sugiono mengatakan bahwa sejak awal renovasi Masjid Agung Kendal memang tidak untuk mengadopsi tema masjid manapun. Hal itu karena konsep pembangunannya justru ingin mempertahankan nilai sejarah yang melekat pada Masjid Agung, sehingga pilar utama bernilai historis dan spiritual itu akan tetap dijaga.

Diketahui, Soko Guru Masjid Agung Kendal sendiri merupakan warisan para wali di Pulau Jawa. Ada empat wali yang memberikan tiang utama masjid tertua di Kabupaten Kendal ini, yakni Sunan Ampel atau Raden Rahmat yang makamnya di Surabaya, Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim yang makamnya di Tuban, Sunan Kalijaga atau Raden Mas Syahid yang makamnya di Demak, dan Sunan Gunungjati atau Syech Maulana Syarif Hidayatullah yang makamnya di Cirebon.

"Renovasi Masjid Agung ini dilakukan semata untuk memberikan kenyamanan para jamaah dalam beribadah, karena bangunan juga dibuat lebih representatif. Kecuali itu, renovasi ini juga satu paket dengan upaya penataan kawasan Alun-alun Kendal," terang Sugiono

Adapun pembangunan Masjid Agung Kendal secara keseluruhan tidak mengadopsi tema masjid lain, Sugiono menekankan jika proses pembangunan Masjid Kendal tetap memegang teguh nilai sejarah dengan menjaga pilar utama Masjid.

Lebih lanjut, renovasi pada Masjid Agung guna memberikan rasa nyaman pada para jamaah dan membuat bangunan menjadi lebih representatif, selain itu juga upaya Pemerintah Kabupaten Kendal dalam penataan wilayah Alun-alun Kendal. 

Soko Guru merupaka pemberian dari empat wali yaitu Sunan Ampel atau Raden Rahmat yang makamnya di Surabaya, Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum Ibrahim yang makamnya di Tuban, Sunan Kalijaga atau Raden Mas Syahid yang makamnya di Demak dan Sunan Gunungjati atau Syech Maulana Syarif Hidayatullah yang makamnya di Cirebon.

Diketahui juga bahwa Renovasi Masjid Agung Kendal ini, merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Kendal di tahun 2023 untuk mendukung pencapaian visi dan misi Pembangunan Kabupaten Kendal. (red/sef)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: