Bank Jateng Tour de Borobudur Angkat Budaya Lokal Nusantara Lewat Maskot

Bank Jateng Tour de Borobudur Angkat Budaya Lokal Nusantara Lewat Maskot

Aneka makanan tradisional disajikan pada Bank Jateng Tour de Borobudur -istimewa -

MAGELANG - Gelaran Bank Jateng Tour de Borobudur tak hanya mengangkat potensi lokal dari daerah di Provinsi Jawa Tengah saja. Keindahan budaya lokal Nusantara pun diselipkan dalam gelaran tahunan yang sudah digelar sejak tahun 2000 silam ini.

Seperti yang dirasakan pada Bank Jateng Tour de Borobudur XXIII kemarin, ada beberapa budaya lokal Nusantara yang diangkat lewat maskot.

Total ada delapan maskot yang menggambarkan ikon budaya dari sejumlah wilayah di Indonesia. Yakni Reog, Ondel-ondel, Hudoq, Coka Iba, Barong, Wolay, Topeng Raja Ampat, dan Sigalegale. Beberapa, mungkin kurang familiar di telinga. Seperti Coka Iba dari Maluku Utara, atau Wolay-nya Sulawesi Utara.

Sang seniman, Eduard Chris Yonata menyelipkan sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang digambarkan ramah dan mudah berinteraksi dengan masyarakat. Bahkan di ikon Ondel-ondel, Ganjar menjadi boneka  khas Betawi tersebut. 

Seniman yang akrab disapa Edo ini berharap, peserta, masyarakat, bahkan pemerintah bisa mengartikan pesan yang ada di dalam maskot. “Salah satunya, saya berharap ini bisa jadi promosi ikon budaya di wilayah Indonesia Timur yang sangat bagus, tapi jarang diekspos,” ucapnya, Sabtu (2/9/2023).

Kemeriahan Tour de Borobudur memang baru terasa sajak Jateng dipimpin Ganjar Pranowo. Sebab, gubernur berambut putih ini juga doyan olahraga, terutama sepeda. Karena itu, tak heran jika Ganjar ikut turun tangan agar Tour de Borobudur makin meriah.

 Menurutnya, Bank Jateng Tour de Borobudur bisa menjadi ajang promosi potensi wisata dan UMKM di Jateng.

“Ini merupakan salah satu cara kita mengelola event agar pariwisata kita tumbuh. Atlet berbakat kita berikan ruang untuk berkompetisi dan Bank Jateng Tour de Borobudur selalu menjadi kesempatan besar bagi Jawa Tengah untuk memperkenalkan potensi pariwisata ke dunia dengan konsep sport tourism," ucapnya.

Meski digelar tahunan, Bank Jateng Tour de Borobudur tak pernah membosankan. Maklum, setiap tahun selalu menyuguhkan rute berbeda agar peserta menikmati sport tourism di berbagai kota di Jawa Tengah.

Trilogy Bank Jateng Tour de Borobudur 2023 yang diawali dari Tour de Telomoyo yang telah diselenggarakan pada bulan Juli, dan Tour de Borobudur pada bulan Agustus, berakhir di Kota Blora yang akan diselenggarakan pada 16-17 September 2023.

Dengan begitu, Bank Jateng Tour de Borobudur XXIII secara tidak langsung mendorong SAMBA sebagai penyelenggara Tour de Borobudur XXIII untuk membantu menggerakkan roda perekonomian di daerah.

Pada Bank Jateng Tour de Borobudur tahun ini, ada delapan produk UMKM yang diangkat. Sebut saja legondo Bu Suad, tiwul Pak Mura, abon lele Rere, kopi Sawala, madu multiflora, blontea, serabi, dan calzone corner.

“Dengan begitu, acara ini memberikan manfaat ekonomi langsung kepada pelaku usaha mikro di kota atau kabupaten,” ucap Ketua Pelaksana Bank Jateng Tour de Borobudur XXIII Hendra Dharmanto. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: