Oknum Guru SMKN 1 Kandeman Diduga Aniaya Siswa, Kepala Sekolah Sebut Sudah Diselesaikan secara Kekeluargaan
Buntut kasus guru Aniaya siswanya, pihak SMKN Kandeman menemui pihak keluarga siswa guna menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut secara kekeluargaan.-Istimewa/Novia Rochmawati -
BATANG, RADARPEKALONGAN - Pada Rabu, 27 September lalu video kekerasan oknum guru pada salah satu murid tersebar di media Instagram @batanginfo.id. Dalam video tersebut tercantum caption bahwa kejadian tersebut berlangsung pada Senin, 25 September 2023.
Oknum guru yang diduga berasal dari SMKN 1 Kandeman itu kedapatan menjambak dan memukul salah satu murid. Caption tersebut turut menceritakan jika kekerasan terjadi lantaran murid tersebut tidak membawa seragam olahraga.
Usai diposting, banyak masyarakat yang turut memberikan respon. Banyak juga alumni ataupun murid yang juga turut berkomentar.
Di tengah viralnya berita tersebut, selang sehari turut diunggah postingan sanggahan dari tangkapan layar direct massage. Dimana salah satu murid SMKN 1 Kandeman turut menyampaikan informasi dari sudut pandangnya terkait postingan sebelumnya.
Dimana dalam postingan itu, salah satu murid sekolah merasa oknum guru tersebut bermaksud baik untuk mendisiplinkan murid tersebut karena bandel. Selain itu kondisi guru tersebut juga masih dalam keadaan sakit pasca terkena stroke. Sehingga menurutnya memang oknum guru tersebut mudah terpancing emosinya.
"Ya mau gimana lagi min, orang sudah tua dan sakit-sakitan, jadi gampang naik darah. Apalagi jika dipancing emosinya, pasti marah lah min. Padahal gurunya baik min, tapi kelakuan muridnya memang bandel," ujar isi direct massage yang sudah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
Diwawancarai terpisah, Kepala SMKN 1 Kandeman, Agus Surono membenarkan jika video viral tersebut memang benar terjadi di sekolahnya. Meski begitu pihaknya saat ini juga sudah berupaya menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan.
"Alhamdulillah sampai detik ini kami bersama tim menempuh jalur kekeluargaan. Kami sudah koordinasi dengan (pihak, Red.) terkait dan sudah mengunjungi siswa. Semoga dimudahkan, amin," ujarnya saat diwawancarai Jumat (29/9/2023).
Pihak sekolah sendiri juga menyatakan bahwa pada video yang viral di medsos, sebenarnya tidak ada pemukulan.
Terpisah, Polres Batang saat ini masih menyelidiki kasus viral tersebut. Beberapa pihak terkait dimintai keterangan terkait aksi kekerasan tersebut.
"Saat ini kami masih klarifikasi para pihak," ujar Kasatreskrim Polres Batang AKP Andi Fajar. (nov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: