2 Kisah Menyentuh Hati di Zaman Rasulullah dari Seorang Wanita Miskin dan Anak Yatim, Sangat Mengharukan!
2 Kisah Menyentuh Hati di Zaman Rasulullah dari Seorang Wanita Miskin dan Anak Yatim -Lucas Metz / Unsplash-
Barirah kemudian meyakinkan diri untuk mengundang Nabi Muhammad SAW ke rumahnya, dan beliau datang bersama sahabat-sahabat lain ke gubuk Barirah.
BACA JUGA: Pernah Hampir Menjadi Khalifah Pertama bersama Abu Bakar, Begini Kisah Sahabat Nabi yang Mengagumkan
Begitu sampai, sahabat Nabi yang melihat makanan mewah itu seketika berpikir: budak ini tidak mungkin membeli makanan ini sendiri.
Ia kemudian berkata, “Wahai Rasulullah bisa jadi ini makanan zakat atau sedekah. Sedangkan engkau tidak boleh memakan zakat dan sedekah. Jadi Engkau jangan memakannya, ya Rasulullah.”
Kecintaan Barirah terhadap Rasulullah SAW dan keinginannya untuk menemui Nabi Muhammad SAW sudah membuat dia lupa bahwa Nabi Muhammad tidak menerima zakat dan shadaqah.
Perasaan malu, takut dan gelisah kini merusak kegembiraannya. Barirah merasa sangat tertekan oleh tindakannya yang tidak pantas.
Ia tertunduk selagi para sahabat melarang Nabi Muhammad SAW memakan hidangan yang tersaji.
Dalam kondisi ini, Rasulullah SAW menampilkan kemuliaannya. Beliau dengan lembut berucap, “Makanan ini memang sedekah untuk Barirah, dan karenanya sudah menjadi milik Barirah. Lalu Barirah menghadiahkannya kepadaku. Maka aku boleh memakannya.”
Baginda Nabi kemudian memakan hidangan itu tanpa segan.
BACA JUGA: Kisah Sahabat Nabi yang Jarang Diketahui: Ukasyah dan Cambuknya untuk Rasulullah SAW
Kisah Anak Yatim di Hari Raya Idul Fitri
Kisah menyentuh hati di zaman Rasulullah lainnya adalah kisah seorang anak laki-laki yang menangis di pinggir jalan selagi semua orang merayakan hari raya besar Idul Fitri.
Anak itu adalah yatim piatu. Dan selagi anak-anak seusianya bermain, dia justru berdiri diam sembari menunduk dan menangis.
Baginda Rasulullah yang melihat itu pun menghampiri anak itu. “Apa yang membuatmu menangis?” Rasulullah SAW bertanya dengan lembut.
Anak itu, dengan terisak dan tidak berani mengangkat kepalanya, menceritakan alasan mengapa ia menangis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: