Apakah Benar Khuldi Artinya Buah Keabadian? Begini Kisah serta Maknanya Menurut Al-Quran dan Ulama

Apakah Benar Khuldi Artinya Buah Keabadian? Begini Kisah serta Maknanya Menurut Al-Quran dan Ulama

Apakah Benar Khuldi Artinya Buah Keabadian? Begini Kisahnya Menurut Al-Quran dan Pendapat Ulama- Cristy Zinn / Unsplash-

BACA JUGA: Ini Kisah yang Akan Terjadi Jika Nabi Adam Tidak Memakan Buah Khuldi: Benarkan Manusia akan di Surga Selamanya

Berdasarkan pada penggalan ayat-ayat tersebut, Ibnu Katsir menafsirkan bahwa buah khuldi sebenarnya memilik arti kiasan, dan bukan buah yang sebenarnya. 

Banyak juga yang percaya bahwa buah khuldi merupakan gambaran dari kegiatan seksual yang mana sangat tabu dan tidak pantas dilakukan di surga. 

Buya Syakur Yasin, dalam tausiahnya, menjelaskan bahwa: 

“Masuk akal nggak, kalau buah khuldi itu betul-betul buah, mana ada buah bisa melupakan kita lupa ingatan lupa segala-gala? Surga yang penuh dengan kenikmatan terlupakan hanya karena sepotong buah. Ini pasti, kita tergoda itu karena lebih hebat,” 

Kemudian beliau menambahkan: 

“Lalu apa yang dimaksud dengan buah khuldi? Coba kita lihat ketika makan buah khuldi, setelah selesai lalu mencari pakaiannya tetapi tidak ada. Jadi, ketika memakan buah khuldi itu mereka sedang telanjang bulat. Ini Bahasa buah khuldi itu adalah seksual.” 

BACA JUGA: Bukan Khuldi, Lantas Apa Nama Buah yang Dimakan Adam dan Hawa di Taman Surga? Ini Fakta dan Kisahnya!

Kesimpulan 

Bia dipahami dari penjabaran Al-Quran serta hadis di atas, bahwa buah khuldi adalah sebuah kiasan dari perbuatan seksual yang dilakukan Nabi adan Siti Hawa. 

Selain itu, pohon yang disebutkan sebagai ‘syajarah’ atau pohon keabadian di surga adalah kiasan yang memiliki arti berketurunan atau berkeluarga, sebagaimana akan selalu ada anak cucu Nabi Adam dan seterusnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: