Gus Imin Optimis Pasangan AMIN Menang di Batang pada Pilpres Mendatang

BATANG - Pasangan Capres dan Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau AMIN, optimis dapat memperoleh suara tertinggi di Kabupaten Batang pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Optimisme tersebut didasarkan pada perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Kabupaten Batang pada Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2019 yang tampil sebagai pemenang.

"Kita optimis pasangan AMIN (Anies dan Muhaimin) akan menang di Kabupaten Batang pada Pilpres mendatang. Karena itu, setelah pertemuan ini kita akan bekerja keras agar di dapil ini PKB kembali menang, dan AMIN juga menang," kata Cawapres Muhaimin Iskandar ditemui usai acara Konsolidasi internal pemenangan AMIN di Desa Gapura, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Kamis 16 November 2023.

Muhaimin menjelaskan, pihaknya hadir di Batang untuk menggelar pertemuan dengan para kyai dan juga aktivis NU dan PKB untuk menyamakan persepsi dan gerak.

"Selanjutnya setelah konsolidasi, semua pihak harus bekerja keras memenangkan PKB dan pasangan AMIN di Kabupaten Batang pada Pilpres mendatang," tegas pria yang juga Ketua Umum PKB tersebut.

Pada kesempatan itu, pria yang akrab dipanggil Gus Imin ini juga menegaskan bahwa seluruh ASN dan TNI Polri harus menjaga netralitas pada pemilu dan pilpres mendatang.

"Netralitas itu mutlak, kalau tidak pemilu kotor dan Indonesia bisa hancur, gara-gara titik nol demokrasi. Wasit semua harus fair, ASN, TNI dan Polri serta KPU dan Bawaslu, semua harus menjaga netralitas," terangnya.

Netralitas para 'wasit' tersebut bukan hanya untuk pasangan AMIN saja, tapi soal pemilu yang dilahirkan dengan fair akan memperkuat hasil pemilu, sehingga siapapun yang menang akan mendapatkan dukungan yang kuat dari semua pihak.

"Jika pemilu fair, maka siapapun yang menang akan legitimate dan didukung oleh semua pihak," lanjut Muhaimin.

Pada kesempatan itu, Muhaimin Iskandar juga menegaskan, jika pasangan AMIN menang, maka salah satu program utama yang akan dilakukan yaitu meninjau ulang Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

"Kita akan tinjau ulang UU ITE karena itu menjadi penghalang kebebasan berpendapat. Selain itu juga ada banyak program kerja yang telah kita siapkan untuk perubahan Indonesia menjadi lebih baik," tandas Muhaimin Iskandar. (*)

Sumber: