Keindahan Telaga Mangunan Tidak Kalah Eksotis dengan Kawah Putih Bandung
Melihat Paronama Telaga Mangunan di Puncak Petungkriyono
Telaga Mangunan saat ini tengah dipersiapkan menjadi wisata baru di Petungkriyono. Seperti apa? Hadi Waluyo, Petung
Beberapa bulan terakhir, masyarakat Desa Tlogohendro, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, sangat semangat bergotong-royong menyiapkan Telaga Mangunan agar layak dijadikan destinasi wisata baru di 'negeri di atas awan' tersebut. Telaga eksotis di puncak gunung ini rencananya akan dilaunching pada 23 Maret 2019, bersamaan dengan launching Kajen Fun Offroad.
Masyarakat yang pernah mengunjungi Telaga Mangunan menilai keindahan telaga ini tidak kalah dengan kawah putih di Ciwidey, Bandung Selatan. Bahkan, Telaga Mangunan diklaim lebih indah, karena berada di puncak pegunungan yang panorama alamnya masih sejuk dan asri. "Potensinya sangat bagus sekali. Saya lihat seperti telaga putih di Bandung, malah bagusan di situ karena lokasi telaganya di atas pegunungan," terang anggota DPRD Kabupaten Pekalongan Endang Suwarningsih, Rabu (20/3).
Diakuinya, penataan Telaga Mangunan masih membutuhkan dukungan pendanaan dari pemerintah, agar bisa lebih sempurna. Berdasarkan apa yang disampaikan pengurus Pokdarwis (kelompok sadar wisata) di desa itu, kata dia, mereka membutuhkan bantuan alat berat untuk mengeruk dasar telaga. Sebab, dengan tenaga manusia, proses pengerukan saat ini baru separonya, dari luasan telaga sekitar 7 hektare.
Dengan semangat swadaya masyarakat dan dukungan dana desa, lanjut dia, masyarakat juga sudah membuka akses jalan menuju ke lokasi Telaga Mangunan. Namun, belum sepenuhnya bisa dilalui mobil. "Jika dari desa, mungkin ndak ada 2 kilo jalan yang butuh sentuhan. Saya jalan kaki ndak ada setengah jam," kata Endang yang merupakan Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Pekalongan ini.
Sementara itu, Camat Petungkriyono, Farid Abdul Hakim, dikonfirmasi Radar terpisah menyampaikan, dengan infrastruktur yang sudah cukup baik, bersamaan dengan momentum Kajen Fun Offroad akan dilakukan launching Telaga Mangunan pada 23 Maret 2019. Apalagi, kata dia, masyarakat yang berkunjung ke Telaga Mangunan saat ini sudah ramai. Dengan pembukaan destinasi wisata baru tersebut, diharapkan bisa kian mendorong berkembangnya 'ecotourisme' di Petungkriyono.
"Semua stakeholder sudah turun tangan untuk menyiapkan destinasi wisata baru Telaga Mangunan ini, termasuk Dinas Perikanan dengan bantuan 15 ribu benih ikan yang sesuai dengan Ph air di daerah atas. Besok (hari ini) teman-teman akan survei ke atas untuk persiapan launching nanti," katanya.
Dikatakan, kondisi jalur utama dari landmark ke Desa Telogohendro sudah bagus. Jalan menuju ke tempat wisata yang semula setapak, sehingga untuk jalan kaki saja susah sekarang sudah dibuka 4 meter, dan sudah dilakukan pengerasan. "Progres pembangunan ke depan tetap akan dilakukan. Ini dikelola BUMDes bekerjasama dengan Pokdarwis," ujar Farid.
Disebutkan, ada beberapa spot yang akan dikembangkan di Telaga Mangunan. Menurutnya, fokus utamanya adalah telaga di puncak pegunungan yang akan dilengkapi mainan sepeda air, cano, spot selfie, camping ground, dan tempat-tempat lain yang menjadi daya tarik utamanya. "Memang masih banyak membutuhkan sentuhan, tapi dengan kondisi saat ini sudah layak jual," ujar dia.
Menurutnya, dari masjid di desa itu 'jungle track'-nya berupa pemandangan alam yang cukup bagus. Hamparan kebun sayuran membentang luas, sehingga bisa dijadikan spot selfie tersendiri. Didukung dengan udara sejuk, dan kanan-kirinya masih hijau akan membuat daya tarik yang berbeda di Telaga Mangunan. "Di kebun sayuran akan buat pasar agromini. Pengunjung nantinya bisa membeli hasil dari petani secara langsung seperti wortel, tomat, dan hasil pertanian lainnya di situ," katanya.
Ditambahkan, pengembangan destinasi wisata akan terus dilakukan secara bertahap. "Edukasi kawan-kawan di sana terkait progres pengembangan Telaga Mangunan terus kita lakukan," imbuhnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: