Kenang Pertempuran Corps Armada-IV/Corps Marinir di Batang, Monumen Tank dan Meriam di Resmikan

Kenang Pertempuran Corps Armada-IV/Corps Marinir di Batang, Monumen Tank dan Meriam di Resmikan

BATANG - Untuk mengenang pertempuran Corps Armada-IV/Corps Marinir ALRI dan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan di Kabupaten Batang, TNI AL Korps Marini memberikan hibah satu unit tank jenis Ranpur PT 76 dan dua unit meriam Howitzer 122 MM pada pemkab setempat.

Kedua alutsista tersebut nantinya akan menjadi media pembelajaran dan juga pengenalan sejarah kepada masyarakat terkait perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Hibah tiga alutsista dari Korps Marinir ini untuk mengenang perjuangan anggota Marinir bersama rakyat Batang dalam mempertahankan kemerdekaan," ujar Komandan Korps Marinir (Dankodiklatal) Mayor Jendral (Mayjend) Suharto pada sambutanya saat meresmikan monumen tank dan meriam di alun-alun Batang, Jumat (28/01/2022).

Mayjend Suharto menjelaskan, dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, anggota korps marinir bersama warga Kabupaten Batang terlibat sejumlah pertempuran dengan Belanda. Pada pertempuran tersebut, sejumlah anggota Korps Baret Ungu gugur.

"Di Taman Makam Pahlawan Kadilangu Batang, ada 39 makam anggota Korps Marinir yang gugur dalam sejumlah pertempuran di Kabupaten Batang. Mereka gugur saat berjuang bersama rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan. Selain itu, ada juga anggota Marinir lainnya yang dulu ikut berjuang dan meninggal pasca perang kemerdekaan," jelas Jendral kelahiran Desa Kalisalak, Kecamatan Batang ini.

Karena itulah, keberadaan monumen tank dan meriam ini diharapkan dapat menjadi media pembelajaran bagi generasi saat dan mendatang dalam mengenang perjuangan TNI-POLRI yang bersatu dengan rakyat dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

"TNI atau waktu itu ABRI dan rakyat dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan itu ibaratnya seperti kolam dan ikan. Dalam melakukan perang gerilya, TNI membaur bersama rakyat, jadi rakya ibaratnya kolam dan TNI itu ikannya yang bebas bergerak dan bersembunyi dalam menghadapi Belanda," beber pria yang kini ditunjuk oleh Panglima TNI menduduki jabatan baru sebagai Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan Angkatan Laut (Dankodiklatal).

Bupati Wihaji menjelaskan, pihaknya sangat berterimakasih pada korps marinir yang telah memberikan hibah tiga unit alutsista. Ketiga peralatan tempur tersebut akan menjadi wahana pembelajaran bagi masyarakat terkait perjuangan TNI-POLRI bersama-sama rakyat dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

"Saya atas nama pemerintah daerah mengucapkan terimakasih atas hibah alutsista dari Korps Marinir. Ketiga peralatan tempur tersebut sengaja kita tempatkan di alun-alun Batang agar bisa menjadi wahana edukasi gratis bagi masyarakat Kabupaten Batang," kata Bupati Wihaji usai peresmian.

Bupati Wihaji menambah, Korps Marinir TNI AL mempunyai sejarah panjang perjuangan bersama rakyat Batang. Karena itulah, dengan adanya monumen tank dan meriam ini diharapkan dapat terus memberikan pelajaran tentang perjuangan dan kebersamaan TNI-POLRI bersama rakyat.

"Selanjutnya kami dari Pemkab Batang yang akan merawat ketika alutsista tersebut, dan semoga bisa terus memberikan pelajaran bagi masyarakat," tandas Wihaji. (don)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: