Kerap Ambles dan Longsor, DPRD Desak Penanganan Jalan Sibelis Permanen

Kerap Ambles dan Longsor, DPRD Desak Penanganan Jalan Sibelis Permanen

MASIH RAWAN: Ruas Jalan Kajen-Banjarnegara di Blok Sibelis, Paninggaran, hingga saat ini masih rawan ambles dan longsor. Oleh karena itu, Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan meminta agar jalan tersebut ditangani secara permanen, bukan ditangani sementara. Hadi Waluyo

KAJEN - Kondisi Jalan Raya Kajen-Banjarnegara di Blok Sibelis, Desa Tenogo, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan hingga saat ini masih rawan ambles dan longsor. Oleh karena itu, Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan mendesak agar jalan provinsi itu ditangani secara permanen.

Aspirasi itu disampaikan Komisi C DPRD Kabupaten Pekalongan saat kunjungan kerja (kunker) di Bina Marga Pemprov Jawa Tengah (Jateng) dan DPRD Jateng.

"Kita meminta jalan itu segera ditangani dengan skala prioritas. Jalan itu agar ditangani secara permanen. Bukan ditangani sementara nanti ambrol lagi, ditangani sementara, ambrol lagi," ujar Ketua Komisi C, Herri Triono Sabdo, Kamis (28/2).

Setelah dari Bina Marga Provinsi Jateng, lanjut Herri, Komisi C kunker ke DPRD provinsi untuk meminta dukungan kebijakan anggarannya. Jika tidak bisa dianggarkan, kata dia, supaya bisa menggunakan dana bencana untuk menangani jalan di Blok Sibelis tersebut. "Berdasarkan informasi pihak Bina Marga dibutuhkan anggaran Rp 7,5 miliar. Kami berharap itu ditangani dengan dana bencana. Nyatanya kan memang ambrol lagi, ambrol lagi," terang Herri.

Menurutnya, jika ditangani dengan anggaran tahun 2020 maka kondisinya akan terus memprihatinkan, sebab kejadian ambles dan longsor masih sering terjadi. "Dalam kunjungan ini kita memang fokus ke Sibelis karena itu butuh penanganan serius," tandasnya.

Dikatakan, ruas jalan provinsi itu kedepan akan menjadi jalur yang ramai, apalagi sebentar lagi ada exit tol di Bojong. Oleh karena itu, jalur yang menghubungkan ke Banjarnegara, Wonosobo, dan sekitarnya ini akan lebih hidup. "Jika jalan itu tidak ditangani secara permanen bisa membahayakan pengguna jalan," kata Herri.

Ditambahkan, dalam kunjungannya itu Dewan juga meminta agar jalur Sibelis lama untuk dikaji, apakah memungkinkan untuk difungsikan lagi. Sehingga di titik itu terdapat dua jalur. (Ap5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: