3 Efek Negatif Makan Nasi Goreng Terlalu Sering, Kurangi Risikonya dengan Kiat Berikut Ini

3 Efek Negatif Makan Nasi Goreng Terlalu Sering, Kurangi Risikonya dengan Kiat Berikut Ini

Nasi goreng-Hadi Waluyo-

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Makan nasi goreng terlalu sering apakah ada efek negatifnya? Padahal ini makanan favorit sebagian besar dari kita. Apalagi bagi anak kost, nasgor menu andalan.

Selain rasanya nikmat, harga nasi goreng masih terjangkau. Rata-rata tidak sampai Rp 20 ribu per porsi. Tidak heran jika banyak yang menjadikan nasi goreng sebagai menu favoritnya.

Namun jangan terlalu sering makan nasi goreng ya. Karena ternyata ada efek negatif makan nasi goreng terlalu sering lho. Mulai dari tinggi kalori hingga tinggi kadar lemak trans.

Kenapa nasi goreng tidak sehat jika terlalu sering dikonsumsi? Alasan pertama karena banyaknya minyak yang digunakan untuk menumis bumbu dan nasi. Alasan kedua, banyaknya garam dan bumbu penyedap yang digunakan. 

Baca juga:Asli Rekom, Cobain 4 Nasi Goreng Babat Enak Ini Kalau Jalan-jalan ke Semarang

Ketiga, sangat sedikit kandungan serat atau sayurnya, atau hampir bisa dibilang tidak ada serat bila nasi goreng yang dimakan tidak menggunakan sayur sama sekali.

Alasan keempat kenapa nasi goreng tidak sehat jika terlalu sering dimakan ialah porsi nasi goreng relatif banyak, sehingga kalori yang dikandung juga banyak.

Oleh karena itu, jika terlalu sering makan nasi goreng beberapa penyakit rawan muncul. Yakni diabetes akibat kalori yang berlebihan; kolesterol akibat banyak minyak yang digunakan; dan radang tenggorokan akibat banyak minyak dan bumbu penyedap.

Penggemar nasi goreng kayaknya harus mulai mengerem mengomsumsi nasi goreng. Jangan terlalu sering makan nasi goreng. Hal ini dilakukan guna menghindari efek negatif makan nasi goreng bagi kesehatan. 

Baca lagi:Mengenal Interval Training, Membakar Kalori Lebih Banyak dalam Waktu Singkat

Berikut ini beberapa efek negatif makan nasi goreng terlalu sering:

1. Tinggi kalori

Makanan yang digoreng pada umumnya lebih sering diolah dengan menggunakan minyak. Hal itu akan mengurangi kadar air pada makanan, sehingga lemak akan mudah diserap oleh makanan tersebut. Kadar kalori di dalamnya secara otomatis akan meningkat.

Makanan yang digoreng lebih kaya akan lemak dan kalori dibandingkan dengan makanan yang tidak digoreng. Contohnya, satu kentang rebus (100 gram) mengandung 93 kalori dan 0 gram lemak, sedangkan dalam 100 gram kentang goreng mengandung 319 kalori dan 17 gram lemak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: