Komik Orang Dewasa Beredar di Lingkungan SD

Komik Orang Dewasa Beredar di Lingkungan SD

BEREDAR - Komik bergambar taak pantas untuk orang dewasa beredar di kalangan siswa SD.

KENDAL - Dunia pendidikan di Kabupaten Kendal dikagetkan dengan ditemukannya buku komik orang dewasa yang sudah beredar di kalangan siswa Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Patukangan. Komik bergambar sampul kartun anak-anak namun di dalamnya berisi cerita dan gambar yang tidak pantas itu dibeli sejumlah siswa dari seorang pedagang mainan yang setiapa hari mangkal di depan sekolahan tersebut.

Kepala SDN 1 Patukangan, Akhmad mengatakan, diketahuinya buku komik tersebut berawal dari laporan salah satu murid yang menyampaikan kepada guru wali kelasnya, bahwa temannya membawa buku komik tersebut. Berdasarkan pengakuan dari murid, buku komik tersebut dibeli dari pedagang mainan anak-anak yang biasa mangkal di depan sekolah.

"Tadi pagi tahunya dan kami segera meminta buku komik tersebut dan ternyata ada yang sudah disobek dan dibuang di tempat sampah," katanya, Kamis (23/1).

Pihak sekolah pun langsung memanggil pedagang tersebut untuk dimintai keterangan. Dari keterangan Nur, yang menjual buku komik tersebut, dirinya tidak mengetahui isi buku komik yang dijualnya, sebab buku komik yang dijual itu masih tertutup segel plastik. Buku tersebut berbandrol Rp 20.000, namun dari toko hanya dijual Rp 1.500 karena kemungkinan dari penerbit sudah dinyatakan sebagai buku kadaluarsa. "Kepada anak-anak dijual dengan harga Rp 3.000," katanya.

Nur mengatakan, baru kali ini menjual buku-buku komik, karena selama ini ia hanya menjajakan mainan anak-anak. Buku-buku komik tersebut dibeli dari toko mainan anak di dekat Pasar Johar Semarang, tempat ia berlangganan membeli mainan. Nur tertarik kulakan komik, karena sampulnya bergambar kartun yang biasanya disukai anak-anak.

"Saya sudah 8 tahun menjual mainan anak-anak di depan SD sini dan di SD Ketapang, tapi baru pertama kali menjual buku komik," ungkapnya.

Nur juga mendapat laporan dari salah seorang wali murid, jika buku komik yang dijual berisi cerita orang dewasa. Mendapat laporan tersebut, ia mengaku kaget dan segera menyimpan buku-buku komik tersebut dan tidak menjual kembali.

"Rabu kemarin, Ibu Yenny, salah seorang wali murid memberitahu jika buku komik yang dijual tidak baik untuk anak-anak. Saya juga kaget, maka hari ini saya tidak membawa buku-buku komik itu," ujarnya.

Pihak sekolah telah meminta kepada Nur untuk menyerahkan semua buku komik yang belum dijual agar tidak dijual kepada anak-anak. Sementara buku komik yang didapat dari anak-anak ada dua judul, tetapi berseri. Salah satu judul buku komik tersebut sebenarnya di sampulnya ada tulisan
"Yakni tertulis untuk pembaca dewasa, dengan alur cerita yang lebih kompleks dan lebih menantang" pungkasnya.

Pasca kejadian tersebut, Kepala Disdikbud Kendal, Wahyu yusuf Ahmadi langsung membuat surat edaran ke seluruh sekolah, baik jenjang TK, SD dan SMP negeri maupun swasta, untuk melakukan pengecekan terhadap penjualan komik yang berada di lingkungan sekitar.(lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: