Kamu Suka Jajan? Jangan Khawatir, Agar Jajan Bernilai Sedekah Gus Baha Ajarkan Caranya

Kamu Suka Jajan? Jangan Khawatir, Agar Jajan Bernilai Sedekah Gus Baha Ajarkan Caranya

Kamu Suka Jajan? Jangan Khawatir Agar Jajan Bernilai Sedekah Gus Baha Ajarkan Caranya--

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Gus Baha menjelaskan bagaimana konsep jajanan yang pada akhirnya dianggap sebagai bentuk sedekah.

Bagaimana bisa jajanan dapat dimasukkan dalam jenis sedekah? Dengan menjadikan jajanan sebagai sedekah maka untuk memperoleh pahala sedekah terlihat sangat simpel.

Gus Baha menerangkan kalau konsep jajanan yang mempunyai nilai sedekah berkaitan dengan niat yang kita miliki.

BACA JUGA:4 Keistimewaan Tahajud, Ustaz Adi Hidayat: Karirnya Akan Allah Angkat Ke Tempat Paling Mulia

BACA JUGA:Segera Hindari! 1 Hal Ini Bisa Menghambat Seseorang Masuk Surga, Kata Gus Baha

Contohnya, memberikan keuntungan sebesar 200 perak kepada penjual dianggap lebih hormat daripada memberinya duit tanpa ada imbalan.

"Penjualnya bahagia dagangannya laris serta ia tidak tersinggung. Daripada sedekah 2.000 penerima sedekah ada potensi tersinggung," terang Gus Baha dalam suatu ceramahnya.

Gus Baha dengan tegas menyatakan kalau sedekah adalah wujud dedikasi lewat harta, di mana harta yang diberikan selaku sedekah mempunyai watak keabadian.

BACA JUGA:Lakukan Amalan Ini Sebelum Bekerja, Ijazah dari Gus Baha Bisa Bikin Rezeki Mengalir Deras

BACA JUGA:Lakukan Amalan Ini Sebelum Bekerja, Ijazah dari Gus Baha Bisa Bikin Rezeki Mengalir Deras

"Misalnya, ia (pengusaha) memiliki duit 1 Miliyar sebab ia spekulan ataupun orang dagang rawan bangkrut, disedekahkan ke masjid 50 juta. Ya itu yang abadi. Jadi jika sesuatu dikala bangkrut, ia masih memiliki uang 50 juta di akhirat," papar Gus Baha.

"Jadi, Nabi mengajari sedekah itu apa? Ya sedekah itu pengabadian uang. Jika kita berpikir bahwa sedekah itu nguras uang maka itu pikiran setan, bukan pikiran orang Islam. Itu cara berpikir setan, bukan cara berpikir umat Islam," tambah Gus Baha.

Lebih rinci, Gus Baha mengisahkan sesuatu peristiwa dimana pada sesuatu waktu, jatah santapan kepunyaan Rasulullah SAW diberikan oleh istrinya, Siti Aisyah, kepada orang lain.

"Wahai Aisyah, santapan jatah aku di mana?" tanya Nabi, "Wahai Rasulullah, tadi ada orang meminta. Lalu aku berikan, makanan itu habis," cerita Gus Baha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: