Ikuti Syariat! Ini 5 Adab Menasihati dalam Islam, Hindari Menjadi Komunikator yang Menyakiti Hati

Ikuti Syariat! Ini 5 Adab Menasihati dalam Islam, Hindari Menjadi Komunikator yang Menyakiti Hati

Adab menasihati dalam Islam--freepik.com

Janganlah menggunakan kata-kata yang kasar, menghardiik, atau kalimat yang seolah-olah memojokkan dan merendahkan lawan bicaramu.

Untuk memperkuat pemahamanmu terhadap adab menasihati dalam Islam yang satu ini, kamu bisa menyimak sabda Rasulullah berikut.

"Setiap sikap kelembutan yang ada pada sesuatu, pasti akan menghiasinya. Dan tidaklah ia dicabut dari sesuatu, kecuali akan memperburuknya. (HR. Muslim)

Menasihati di Ruang Privat

Imam Syafi’I pernah memberikan petuah melalui perkataannya yakni, "Berilah nasihat kepadaku ketika aku sendiri. Jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah keramaian. Sesungguhnya nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk sesuatu pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya. Jika engkau menyelisihi dan menolak saranku. Maka janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti" (Diwan Asy Syafi 'i, hal. 56).

Menasihati seseorang di depan khalayak ramai dapat berpotensi membuat orang yang kamu nasihati merasakan malu hingga sakit hati.

Maka, hendaknya kamu mengikuti adab menasihati dalam Islam untuk memberikan nasihat secara rahasia dan mengusahakan dalam situasi empat mata saja.

Jika kamu melontarkan nasihat di depan banyak orang, maka kecil kemungkinan nasihatmu akan berhasil dan kamu justru membuat orang yang kamu nasihati tersinggung.

BACA JUGA Ciptakan Komunikasi Efektif dengan 7 Bahasa Tubuh yang Baik Saat Berkomunikasi Berikut Ini!

Carilah Waktu yang Tepat

Tidak semua perkataan bisa kamu ucapkan di segala waktu. Terkadang, nasihat justru bisa menyakiti atau membuat situasi menjadi lebih buruk jika kamu tidak pandai memilih waktu untuk menyampaikannya.

Oleh karenanya, untuk mematuhi adab menasihati dalam Islam, kamu perlu memilih waktu yang tepat sebelum memberikan nasihatmu.

Ini dikuatkan dengan perkataan Ibnu Mas’ud yakni, "Sesungguhnya adakalanya hati bersemangat dan mudah menerima, dan adakalanya hati lesu dan mudah menolak. Maka ajaklah hati saat dia bersemangat dan mudah menerima dan tinggalkanlah saat dia malas dan mudah menolak." (Al Adab Asy Syar'iyyah, Ibnu Muflih)

Jangan Memaksakan Nasihatmu Diterima

Adab menasihati dalam Islam terakhir yang dibahas dalam artikel ini bahwa kamu tidak boleh memaksa seseorang untuk menerapkan nasihat yang kamu berikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: