Ini Dia, Cara Efektif Menasehati Anak agar Terus Tertanam pada Memori Otak Anak Menurut Bunda Elly Risman

Ini Dia, Cara Efektif Menasehati Anak agar Terus Tertanam pada Memori Otak Anak Menurut Bunda Elly Risman

Begini cara efektif menasehati anak menurut Bunda Elly Risman.-elly.risman/ig-

BACA JUGA:Tips Menasehati Anak ala Bunda Elly Risman, Efektif Membangun Kedekatan dan Kepercayaan Anak

Maka kuncinya adalah ajak anak berdiskusi dengan keadaan yang nyaman dan membuat anak merasa aman. Jangan nasehati anak dalam keadaan emosi yang buruk.

"Maka dari itu jangan menasehati anak ketika sedang marah, tunggu dulu sampai kita tenang," tutur Bunda Elly Risman menerangkan.

Sehingga nasehat tadi bisa tertanam dengan baik untuk long term memory, karena anak menerimanya pun dengan perasaan yang tidak tertekan.

Bunda ini Risman menyampaikan bahwa ada tiga cara efektif untuk menasehati anak. 

1. Menurunkan Frekuensi Bicara

Menurunkan frekuensi bicara di sini adalah jangan menasehati anak atau menegur anak dengan frekuensi yang tinggi. Karena frekuensi tinggi ini identik dengan menasehati anak dengan cara yang keras seperti marah-marah atau membentak.

Seperti cara kerja otak yang sudah dijelaskan di atas, menggunakan frekuensi tinggi saat menegur anak justru membuat anak akan lebih cepat lupa tentang apa yang disampaikan oleh orang tuanya.

Maka cobalah menenangkan diri terlebih, dahulu baru ajak anak diskusi untuk menyampaikan nasihat dengan cara yang lebih lemah lembut.

BACA JUGA:Merasa Sulit Berdialog dengan Anak? Coba Tips Parenting dr Aisah Berikut Ini Bikin Anak Lebih Mudah Diarahkan

BACA JUGA:Jangan Bersikap Kasar ke Anak, Jika Tidak Ingin Ini Terjadi! Sebuah Tips Parenting dari Psikolog Elly Risman

2. Membaca Bahasa Tubuh Anak

Cobalah untuk memahami anak dari gerak-gerik bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh anak. Dengan membaca bahasa tubuh ini kita akan dapat mengerti perasaannya. Apakah anak sedang dalam keadaan sedih, kecewa, marah, gelisah, atau sedang senang.

"Kita namai perasaan anak kita itu, kalau tentang nanya perasaannya kenapa, ada apa, itu urusan besok. Yang penting anak kita sudah tahu bahwa kita mengerti perasaannya," jelas Bunda Elly Risman.

Dengan mengetahui perasaan anak kita akan lebih tahu bagaimana sikap yang tepat untuk berinteraksi atau berdiskusi dengan anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: