Puluhan Korban Banjir Bandang Desa Wangandowo Pekalongan Mengungsi, BPBD Siapkan Makan Sahur di Pengungsian
Relawan gabungan berusaha mengevakuasi korban dan mencari korban banjir bandang yang hanyut di Desa Wangandowo Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan.-Hadi Waluyo-
KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Banjir bandang di Desa Wangandowo Kecamatan Bojong Kabupaten Pekalongan memaksa puluhan warga desa setempat mengungsi di tempat yang lebih aman.
Ada dua lokasi pengungsian. Yakni di rumah sekretaris desa Wangandowo dan di balai desa setempat. Di rumah sekdes, sedikitnya ada 48 jiwa yang mengungsi, sedangkan di balai desa ada tiga korban yang mengungsi.
Rincian korban banjir bandang yang mengungsi di rumah sekdes adalah 30 jiwa pengungsi dewasa, 4 pengungsi anak-anak, 4 pengungsi balita, dan 8 jiwa pengungsi lansia.
"Untuk makan sahurnya sudah disiapkan Pemkab Pekalongan," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo, Kamis, 14 Maret 2024.
Sutanto (42), salah satu korban banjir bandang menuturkan, ia dan keluarganya terpaksa mengungsi di rumah orang tuanya di desa lain.
Malam itu, ia hanya menyelamatkan anak-anaknya yang masih kecil dan istrinya saja. Sebab, banjir bandang bak tsunamin datang secara tiba-tiba menyapu perkampungan mereka.
"Kita tidak pernah ada kejadian banjir besar seperti ini. Saat musim hujan paling banjir karena luapan sungai saja yang ndak mengancam jiwa," kata dia.
Banjir malam itu arusnya sangat deras. Banjir disertai lumpur dan material sampah lainnya. Ketinggiannya pun sampai 1 meter. Banjir berlangsung sekitar 30 menit dan berangsur surut.
Baca lagi:Ibu dan Anak Tewas Tersapu Banjir Bandang di Desa Wangandowo Kabupaten Pekalongan
"Kita sama sekali ndak kepikiran harta benda di rumah. Yang saya pikirkan anak-anak, kan masih kecil-kecil semua mas," tutur dia.
Menurutnya, banjir bandang menyapu desanya beberapa saat usai warga berbuka puasa, atau sekitar pukul 19.00 WIB. Banjir begitu besar dan arusnya deras.
"Itu yang seperti sungai itu jalan depan rumah saya mas. Airnya sangat deras dan berlumpur. Sangat membahayakan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: