Lesbumi Ingin Membangkitkan Bahasa Asli Pekalongan Sebagai Identitas Orang Pekalongan

Lesbumi Ingin Membangkitkan Bahasa Asli Pekalongan Sebagai Identitas Orang Pekalongan

HALAL BIHALAL - Bupati pekalongan asip kholbihi didampingi gus eko ahmada saat sambutan dalam acara lesbumi pcnu kabupaten pekalongan di sapugarut.

SAPUGARUT - Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) PCNU Kabupaten Pekalongan menggelar acara halal bihalal lesbumi di kediaman Gus Eko Ahmadi di Sapugarut Bligo Kecamatan Buaran, minggu (9/6/2019).

Dalam acara tersebut hadir bupati pekalongan asip kholbihi dan juga kapolres pekalongan AKBP Wawan Kurniawan serta penampilan dari sanggar binaan yang berupa angklung, tari sintren santri dari sanggar mekar budaya bojong milik bu sucuk dan juga tari sintren klasik dari sanggar windu aji doro.

Ketua Lesbumi PCNU Kabupaten Pekalongan, Gus Eko Ahmadi menjelaskan "Acara Halal Bihalal ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi dengan sanggar dan klub motor yang kita bina," jelas Gus Eko.

Ada 4 sanggar yang tampil dalam acara halal bihalal lesbumi juga ada 30 komunitas klub motor dibawah naungan lesbumi dengan nama bikers bumi santri yang merupakan wadah para klub bikers yang ada di kabupaten pekalongan.

Harapan dari lesbumi bahwa pemerintah serius untuk membangun tidak hanya infrastruktur fisik saja tetapi juga infrastruktur budaya untuk meningkatkan karakter kebudayaan di kabupaten pekalongan.

"Untuk bahasa, kita ingin mengembalikan bahasa asli pekalongan sebagai identitas orang pekalongan. Tanpa adanya bahasa pekalongan kita nanti tidak ada identitas pekalongannya, masa orang pekalongan untuk komunikasi sehari-hari memakai bahasa indonesia, harusnya orang pekalongan ngomongnya pakai bahasa pekalongan," terang gus eko.

Seperti bahasa daerah lain yang terus dilestarikan. Itu merupakan kearifan lokal yang akan membentuk karakter masyarakatnya supaya menjadi jiwa-jiwa yang sesuai para leluhur untuk menjadi manusia yang seutuhnya.

Kedepan lesbumi juga akan sowan ke para anggota dewan yang terpilih untuk mereview kembali apa yang pernah disampaikan dalam audiensi, tentang strategi kebudayaan dan program kebudayaan. Semoga kedepan tidak hanya sekedar event saja tetapi ada juga pelatihan seperti literasi budaya, kemah budaya, sinematografi dokumentasi budaya audio visual tentang kebudayaan pekalongan sehingga bisa menjawab tantangan zaman.

Bupati Pekalongan dalam sambutannya menerangkan "Di kabupaten pekalongan ada 3 wilayah yang memunculkan kerangka budaya yang beraneka ragam, ada wilayah pantai atau pesisir yang budayanya dipengaruhi oleh imigran dari negara lain, ada juga wilayah tengah kawasan sawah dan ladang untuk budaya lokal dan juga wilayah atas atau pegunungan untuk akulturasi budaya," terang bupati pekalongan.

Wilayah kabupaten pekalongan sendiri sebenarnya kaya akan kesenian seperti kuntulan, kuda lumping, rebana berbagai variasi dan berbagai seni tari. Dengan adanya lesbumi ini untuk menyatukan dan menguatkan subtansi budaya yang ada untuk tidak bertentangan dengan nilai-nilai agam islam.

"Budaya dikembangankan untuk memupuk rasa saling menghargai dan rasa persatuan. Bagi saya budaya ini merupakan modal untuk pembangunan, karena jika membangun infrastruktur tanpa memperhatikan budaya nanti akan menghasilkan program yang egoistik, lain halnya dengan menggandeng budaya akan lebih arif dan lebih bijaksana," ucap bupati asip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: