Diambil dari Nama 2 Ulama Cirebon, Begini Asal-usul Penamaan Desa Pekiringan dan Desa Kajongan Kecamatan Kajen

Saat tiba di pohon jati tunggal, kedua ulama tadi heran mengapa pohon jati itu belum kunjung ditebang.

Setelah mendengar penjelasan dari santrinya, Kyai Kajor dan Kyai Pekir kemudian bersemedi dan berusaha membuka portal ghaib untuk mengetahui apa penyebab dari semua ini.

Pohon jati tunggal itu ternyata menjadi tempat tinggal dari banyak genderuwo dan kalong wewe.

Kyai Pekir dan Kyai Kajor berusaha membujuk para jin agar bisa pindah dan meninggalkan pohon jati tersebut.

BACA JUGA:Jejak Peradaban Hindu-Buddha di Rogoselo, Berikut 2 Arca Unik yang Ditemukan di Desa Rogoselo, Kecamatan Doro

BACA JUGA:Peninggalan Arkeologi di Ujung SelatanPekalongan, Inilah 4 Situs yang Ada di Petungkriyon

Namun mereka menolak dan justru menantang kedua Kyai sakti itu untuk adu kesaktian.

Setelah melewati pertarungan yang sengit di alam ghaib, Kyai Pekir dan Kyai Kajor berhasil memenangkan pertarungan sekaligus merubuhkan pohon jati tunggal dengan kesaktian mereka.

Akhirnya untuk menghormati jasa 2 Kyai asal Cirebon tersebut, pemukiman itu dibagi menjadi 2 dan diberi nama Desa Pekiringan dan Desa Kajongan.

Nama tersebut diambil dari nama Kyai Pekir dan Kyai Gede Kajor.

BACA JUGA:Menjelajahi Desa Tua di Kabupaten Pekalongan, Inilah 4 Situs Arkeologi di Desa Lemah Abang, Kecamatan Doro

Itulah asal-usul penamaan Desa Pekiringan dan Desa Kajongan di Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan.(*)

Sumber: