Majukan Daerah, Pemkab Pekalongan Terus Genjot Tiga Sektor
KAJEN - Bupati Pekalongan Asip Kholbihi dan Wakil Bupati Pekalongan Arini Harimurti terus menelurkan berbagai terobosan untuk membangun Kabupaten Pekalongan yang lebih baik dan mensejahterakan masyarakat. Berbagai program digulirkan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Pekalongan. Investasi di sektor industri, pendidikan, dan pariwisata terus digenjot untuk menumbuhkan perekonomian di Kabupaten Pekalongan. Kabupaten Pekalongan pun siap menjadi kutub pertumbuhan ekonomi baru di Pantura Jawa Tengah.
"Pada tahun 2018 kemarin, nilai pertumbuhan makro ekonomi kita di atas provinsi dan nasional yaitu 5,30. Angka kemiskinan pun turun dari 12,90 menjadi 10,6, serta terjadi penurunan angka pengangguran terbuka," terang Bupati Pekalongan Asip Kholbihi, Senin (25/3) petang kemarin.
Indikator makro tersebut menandakan perekonomian masyarakat Kabupaten Pekalongan kian membaik. Dengan terobosan investasi di bidang pendidikan, lanjut Bupati, sejumlah perguruan tinggi sudah berdiri di Kabupaten Pekalongan seperti IAIN Pekalongan, Undip, dan lainnya. Saat ini, kata dia, sekitar 7.500 mahasiswa berada di Kabupaten Pekalongan. Kondisi ini memantik perekonomian masyarakat, karena para mahasiswa ini membutuhkan sarana dan prasarana seperti kos-kosan, kuliner, dan jasa lainnya.
"Warga yang tadinya tidak memiliki penghasilan, sekarang ada sumber penghasilan. Penghasilannya yang tadinya kurang, sekarang bisa bertambah dari sektor investasi pendidikan ini," katanya.
Investasi di sektor pariwisata, UMKM, industri tekstil juga berkembang dengan baik. Dikatakan, berdasarkan diskusi dengan pengurus Apindo Kabupaten Pekalongan, kondisi industri tekstil di Kabupaten Pekalongan cukup baik. "Rata-rata ekspor sarung berjalan dengan baik. Usaha konveksi, batik, yang digeluti masyarakat juga berjalan stabil," ujar Bupati.
Investasi di sektor perumahan, lanjut dia, juga berkembang pesat. Banyak pengembang yang berinvestasi di Kabupaten Pekalongan seiring dengan membaiknya tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Pekalongan. "Investasi properti saat ini berkembang dengan baik sekali," katanya.
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, beberapa pasar juga dibangun, seperti Pasar Bligo Kecamatan Buaran, Pasar Pekajangan Kecamatan Kedungwuni, Pasar Kedungwuni dan Pasar Doro. Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menyatakan, Pasar Kedungwuni diproyeksikan akan menjadikan pasar tingkat nasional, karena merupakan pasar dengan lokasi strategis serta dekat dengan produsen konveksi, sehingga menjadi tumpuan pedagang. Terlebih ada tradisi pasar bantingan, setiap pekan ada produsen menjual barang dengan harga miring dan diminati.
"Peminatnya dari berbagai daerah, termasuk Jakarta, Surabaya, dan daerah lainnya di luar Jawa, bahkan sampai Malaysia. Mereka sudah memiliki langganan di Pasar Kedungwuni, jadi nanti pasar ini bisa menjadi pasar nasional," terangnya.
Pembangunan Kawasan Industri Siwalan juga terus dipacu. Saat ini sudah ada satu pabrik berdiri di kawasan itu dengan serapan tenaga kerja mencapai ribuan orang. Kawasan industri akan terus digenjot dalam skala luas, namun masih menunggu Perda Tata Ruang yang masih dievaluasi di Jakarta. "Secara umum indikator ekonomi makro semakin baik. Angka kemiskinan turun. Kabupaten Pekalongan turun dari 12,90 menjadi 10,6. Pengangguran terbuka turun, masih di bawah Jateng dan Kota Pekalongan. Serapan tenaga kerjanya bagus," ujarnya.
Kedepannya, lanjut Bupati, direncanakan pengembangan industri agrobisnis. Kabupaten Pekalongan kaya akan potensi di sektor ini, seperti sengon, durian, padi, manggis, dan lainnya. "Pertanian daerah atas akan dikembangkan dengan peternakan sapi. Kita mendorong masyarakat untuk beternak sapi. Habitnya cocok seperti di Lebakbarang, Paninggaran, Kandangserang, dan Talun. Ini akan memantik orang untuk berusaha," katanya.
Dikatakan, dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi peran pemerintah ada dua, yakni sebagai fasilitator dan regulator. "Kita membikin regulasi yang baik dan afirmasi politik anggaran untuk membangun dari daerah laut sampai gunung. Daerah rob mulai direcovery agar normal. Masyarakatnya bisa nangkap ikan, bertambak dengan adanya tanggul penahan rob," terang Asip.
Untuk menumbuhkembangkan perekonomian, sektor pariwisata juga digenjot. Salah satunya, Bupati baru membuka destinasi wisata baru Telaga Sigebyar di Desa Tlogohendro, Kecamatan Petungkriyono. Menurutnya, pengembangan destinasi wisata ini mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Ia mencontohkan, belum ada satu tahun income obyek wisata Pantai Wonokerto Kulon sudah mencapai Rp 1 miliar lebih.
"Linggo Asri dan lainnya akan terus bergerak untuk menjadi magnet perkembangan ekonomi yang masif. Petungkriyono dulunya tidak ada aspek pendapatan, sekarang masyarakat bisa mendapatkan pendapatan. Pemerintah hadir dengan fasilitasi dan regulasi. Kita bangun fasilitas akses jalan dengan tujuan akses wisata dan akses ekonomi menjadi lebih baik," ujarnya. (ap5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: