Ketua DPRD Sebut Tiga Sektor Perlu Jadi Perhatian
Ketua DPRD Sebut Tiga Sektor Perlu Jadi Perhatian pada Musrenbang RKPD Tahun 2025--
KOTA, RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Ketua DPRD Kota Pekalongan, M Azmi Basyir menyoroti tiga hal utama yang perlu menjadi perhatian Pemkot Pekalongan dalam menyusun program ke depan. Tiga hal utama itu yakni masalah persampahan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta sektor pasar dan penataan pedagang. Selain ketiga hal itu, ada juga beberapa masalah lain yang sudah rutin menjadi fokus program pemerintah salah satunya masalah banjir.
Hal itu disampaikan Azmi saat menyampaikan pokok-pokok pikran DPRD dalam kegiatan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Pekalongan dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) Tahun 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Pekalongan Tahun 2025-2045, yang berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Rabu siang (20/3/2024).
"Yang pertama terkait penumpukan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Degayu yang kian overload. Seperti diketahui, memang program penanganan sampah ini harus berkelanjutan. Setiap OPD harus menyasar program penanganan sampah yang bisa menggugah kesadaran masyarakat dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan,"ucapnya.
Menurutnya, setiap orang menghasilkan sampah 0,5 kilogram per harinya, jika di Kota Pekalongan sendiri ada sekitar 300.000 ribuan penduduk, maka setiap hari menghasilkan sekitar 150 ton sampah. Oleh karena itu, hal ini harus dipikirkan penanganan bersama seiring membutuhkan anggaran yang cukup besar jika kapasitas TPA Degayu diperluas.
Selanjutnya, yang kedua terkait masalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Untuk meingkatkan IPM, dikatakan Azmi ada beberap hal yang perlu diperhatikan. Yang pertama kesehatan, di mana pemerintah perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat baik langkah kuratif maupun preventif terkait kampanye pentingnya hidup sehat.
"Bagaimana mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan menerapkan pola hidup yang sehat. Selain menyiapkan pelayanan kesehatan yang baik, kita harus menjaga masyarakat supaya mereka tidak sakit," tuturnya.
Yang perlu diperhatikan selanjutnya untuk meningkatkan IPM yaitu masalah pendidikan. Pihaknya berharap generasi Kota Pekalongan ke depan adalah generasi SDM yang baik dan berkualitas yang akan dibentuk dari program pemerintah. Sehingga semua masyarakat dapat mendapatkan pendidikan yang layak sesuai dengan UUD 1945.
"Tentu, kami berharap bahwa, Kota Pekalongan bisa menjadi kota yang menyumbangkan banyak generasi yang berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045," katanya.
Yang terakhir yakni masalah pasar dan penataan pedagang. Azmi menyampaikan pentingnya penataan pedagang terutama di Pasar Banjarsari yang kini tengah dibangun. Azmi mengapresiasi Pemerintah Kota yang sudah berhasil mewujudkan pembangunan kembali Pasar Banjarsari. Namun yang perlu diperhatikan adalah penataan pedagang di dalamnya setelah pembangunan selesai.
Selain di Pasar Banjarsari, DPRD juga menyoroti penataan pedagang di Alun-Alun Kota Pekalongan. Menurut Azmi, kondisi Alun-Alun Kota Pekalongan sudah dibangun dengan sangat luar biasa. Tantangan selanjutnya yakni melakukan penataan pedagang yang kini banyak muncul di sekitar Alun-Alun.
Menurutnya kondisi tersebut perlu dipikirkan oleh Pemkot Pekalongan. Pemkot Pekalongan memang perlu melakukan perubahan untuk kepentingan yang lebih besar lagi, termasuk harus menata dan menertibkan pedagang yang kini banyak muncul di kawasan Alun-Alun. "Saya berharap ke depan perlu dianggarkan lebih lagi bagaimana untuk menata dan menertibkan pedagang di sana. Karena Alun-alun saat ini sudah sangat bagus, menjadi pusat kota. Masyarakat juga sudah senang ke sana," tandasnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: