Catat Ini, ASN Malas Tambahan Penghasilan Diturunkan

Catat Ini, ASN Malas Tambahan Penghasilan Diturunkan

KAJEN - Dengan momentum Hari Otonomi Daerah ke-23 tahun 2019, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menekankan agar aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Pekalongan meninggalkan budaya 'gendhu' (malas). ASN diajak untuk lebih 'sregep', inovatif, dan kreatif, dalam melayani masyarakat.

APEL HARI OTDA - ASN di lingkungan Pemkab Pekalongan mengikuti Apel Hari Otonomi Daerah ke-23 di lapangan belakang setda, kemarin pagi. Hadi Waluyo

Jika ASN justru 'gendhu' maka tidak menutup kemungkinan tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang pada tahun 2019 ini sudah naik 150 persen akan diturunkan lagi. Sebaliknya, jika ASN kinerjanya meningkat, TPP juga tidak menutup kemungkinkan dinaikan lagi.

Ajakan itu disampaikan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi saat menjadi pembina Apel Peringatan Hari Otonomi Daerah Ke XXIII di lapangan belakang setda, Jumat (26/4) pagi. Dalam apel itu, Bupati mendorong seluruh ASN untuk terus berinovasi. Menurutnya, Pemkab Pekalongan sering mendapatkan penghargaan di tingkat nasional maupun provinsi sebagai daerah inovatif, pelopor inovasi dari berbagai bidang.

"Oleh karena itu, ayo kita kebawahkan lagi agar semua ASN punya inovasi, kreativitas, yang ujungnya adalah untuk peningkatan pelayanan. Nanti kalau sudah beres semua jangan khawatir, para ASN ini kemarin sudah kami naikan lagi TPP-nya 50 persen, sehingga sudah 150 persen. Nanti jika beres semua, tidak ada yang 'gendhu', 'ndugal', beres semua, top semua, dan Kabupaten Pekalongan sudah establish dalam pengelolaan govermentnya maka tidak menutup kemungkinan TPP ini akan ditata kembali dan ditingkatkan kembali," ujar Bupati yang disambut tepuk tangan para peserta apel.

Namun, lanjut Bupati, jika ASN masih 'gendhu' maka TPP-nya juga bisa diturunkan lagi. "Ayo sekarang kita tinggalkan budaya 'gendhu' untuk spirit lebih sregep, inovatif, dan lebih melayani. Alhamdulillah selama ini saya sudah jarang menerima SMS berkaitan dengan keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan publik. Karena itu saya sampaikan terima kasih. 'Matur nuwun' mudah-mudahan yang sudah baik kita pertahankan sambil terus mencari hal-hal baru yang lebih baik," pungkasnya.

Sementara itu, Bupati dalam apel itu juga membacakan sambutan Menteri Dalam Negeri Tjahyo Kumolo. Disampaikan, tema Hari Otonomi Daerah ke-23 adalah 'meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang lebih baik melalui penyelenggaraan otonomi daerah yang lebih kreatif dan inovatif'. Disampaikan, tema ini merupakan refleksi, eksistensi dan ekpektasi masyarakat kepada pemerintah dalam meningkatkan kualitas SDM untuk memberdayakan otonomi daerah dalam mewujudkan kemandirian, kemajuan, dan kesejahteraan daerah.

Pada kesempatan ini, kita ingin berikan apresiasi kepada segenap daerah yang telah menyelenggarakan Pemilu serentak pada 17 April 2019 yang berjalan lancar, aman, dan tertib. Pascapemungutan suara, jaga kondusivitas masyarakat hingga pelayanan publik dan aktivitas pemerintahan berjalan dengan aman, lancar, dan terkendali," katanya.

Disebutkan, perjalanan otonomi daerah pascareformasi hingga sekarang banyak kemajuan yang telah dicapai. Otonomi daerah telah memberikan solusi untuk mendorong kemajuan daerah," ujarnya.

Menurutnya, dengan otonomi daerah masyarakat diberi kesempatan yang luas dalam mengembangkan kreativitas dan inovasinya. Muara dari otonomi daerah, lanjutnya, adalah terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan serta paritisipasi aktif masyarakat. Diharapkan, daerah mampu meningkatkan daya saing dengan memperhatikan prinsip demokrasi, pemerataan, keadilan, keistimewaan kekhusuan, serta potensi keanekaragaman daerah.

"Otonomi daerah telah mendorong budaya demokrasi di tengah-tengah masyarakat. Otonomi daerah mampu memberikan nuansa baru dalam sistem pemerintahan daerah, dari sentralistis birokratis ke arah desentralistis partisipatoris dalam kerangka NKRI. Otonomi daerah juga telah menumbuhkembangkan kebebasan iklim berkumpul, berserikat, dan mengungkapkan pikiran terbuka bagi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat bisa berpartisipasi secara aktif dalam membangun daerahnya. Berbagai kebijakan yang menyangkut kepentingan masyarakat tidak lagi melalui proses panjang dan berbelit-belit tapi menjadi sangat efisien dan responsif. Melalui desentralisasi, pemda diberikan kewenangan yang lebih luas mengelola dan menggarap potensi yang ada di daerah. Dengan demikian, berbagai aktivitas ekonomi di daerah dapat bertumbuh kembang dengan baik," ujarnya.

Pada apel tersebut juga diserahkan piagam penghargaan kepada para pemenang lomba. Yakni, piagam penghargaan lomba pos siskampling lingkungan, dimana juara I diraih Gembong Selatan RT 001 RW 001 Kelurahan Kedungwuni Timur, juara II Dukuh Sicowet RT 02 RW 06 Desa Pododadi, Kecamatan Karanganyar, dan juara III Dukuh Watubelah RT 13 RW 02 Kelurahan Kajen.

Selanjutnya, piagam penghargaan lomba gerakan Indonesia sadar administrasi kependudukan dalam rangka Hari Otonomi Daerah, yakni juara I diraih Desa Paninggaran, juara II Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan juara III Puskesmas Karanganyar. (ap5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: