Siap Siaga Gempa, Ratusan Siswa SMPN 7 Batang Diedukasi Simulasi Evakuasi Diri Saat Gempa

Siap Siaga Gempa, Ratusan Siswa SMPN 7 Batang Diedukasi Simulasi Evakuasi Diri Saat Gempa

SIMULASI - Kegiatan simulasi evakuasi diri saat gempa bumi yang digelar oleh SMPN 7 Batang. -Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-

BATANG, RADAR PEKALONGAN - Suara sirene panjang tiba-tiba memecah khidmatnya suasana pembelajaran di SMPN 7 BATANG, Selasa 23 Juli 2024. Siswa dan guru yang tengah berada di ruang kelas pun dengan sigap bersembunyi di bawah kolong meja tempat mereka duduk. 

Mereka berusaha melindungi kepala mereka masing-masing dengan satu tangan. Sementara satu tangan lainnya berusaha mencengkram kaki-kaki meja. 

Tak berselang lama, sirene tersebut berhenti berdering. Guru kelas pun memandu mereka untuk evakuasi keluar kelas. Sambil jalan menunduk dan melindungi kepala mereka dengan tas, pelan-pelan mereka berhamburan menuju lapangan sekolah, titik  yang jadi pusat berkumpul ketika gempa terjadi. 

BACA JUGA:Jadi Sekolah Unggulan Budaya, SMPN 7 Batang Ingin Kembalikan Pelajar yang Bertata Krama

Beruntungnya, kegiatan tersebut bukan keadaan darurat gempa. Tetapi simulas evakuasi gempa yang dilakukan pihak sekolah bekerja sama dengan Stasiun Meteorologi dan Geofisika Banjarnegara untuk siap siaga menghadapi gempa. 

Kepala SMPN 7 Batang, Moehammad Santoso menyebut kegiatan ini perlu digelar lantaran sekolahnya menjadi salah satu sekolah terdampak gempa 4.4 Magnitudo Batang pada 7 Juli 2024 lalu. Sehingga edukasi ini diperlukan agar siswa, guru dan warga sekolah lainnya bisa lebih tanggap dan siap menghadapi bencana. 

"Kita memanfaatkan kegiatan MPLS dengan mengundang Stasiun Geofisika Banjarnegara untuk mengajarkan mitigasi bencana alam gempa bumi yang pernah terjadi di SMPN 7 Batang ini," ujar Santoso. 

BACA JUGA:Terdampak Gempa, Segini Kerugian yang Dialami SMPN 7 Batang

Ia juga menyebut, gempa itu juga merusak satu ruang kelas di SMPN 7 Batang. Plafon ruang kelas 7B ambruk seluruhnya karena tidak kuat menahan goncangan gempa. Sementara ruangan-ruangan lain ada yang mengalami retak-retak.

"Ini sengaja kita adakan untuk pembelajaran, juga sosialisasi tentang bencana gempa bumi, dan bagaimana menyikapinya jika terjadi susulan," imbuhnya.

Ada lebih dari 500 siswa, guru dan warga sekolah yang mengikuti simulasi. Salah satu siswa kelas VIII, Andrea Yovita, 13, mengatakan bahwa dirinya senang bisa belajar tentang kebencanaan. Sebelumnya ia belum tahu bagaimana cara berlindung saat terjadi gempa. Sehingga merasa panik pas gempa mengguncang Batang.

BACA JUGA:Ada 9 Kali Gempa Susulan di Batang, BPBD Batang Sebut Karena Ini!

"Ketika ada sirine yang menandakan gempa, kita harus berada di bawah meja dulu. Jangan panik, setelah sirine mati, kita keluar di tempat terbuka. Tetap melindungi kepala, jaga-jaga kalau ada sesuatu yang jatuh," terangnya. 

Pengamat Meteorologi Geofisika, Yusuf Nur Perkasa menjelaskan, simulasi ini diharapkan jadi sarana mitigasi penangan gempa di sekolah. Pihaknya juga berharap sekolah dapat membuat jalur-jalur evakuasi dan rambu-rambu titik kumpul. Sehingga nantinya bisa memudahkan proses evakuasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pekalongan