Hari Ini Presiden Jokowi Resmikan Operasional KITB dan Lepas Ekpor Perdana Sepatu ke Amerika

Hari Ini Presiden Jokowi Resmikan Operasional KITB dan Lepas Ekpor Perdana Sepatu ke Amerika

Corporate Secretary & CSR Division Head PT Danareksa (Persero), Agus Widjaja didampingi Kepala Divisi Corporate Secretary KITB, M Burhan Murtaki, menjelaskan sarana dan prasarana yang telah ada di KITB pada awak media.-Novia Rochmawati -

BATANG, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini atau Jumat 26 Juli 2024 akan meresmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand Batang City, dan melepas ekspor perdana 16 ribu pasang sepatu ke Amerika.

Peresmian yang dilakukan Jumat 26 Juli 2024 ini juga menandai operasional penuh kawasan industri yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) yang berada di wilayah Kabupaten Batang ini.

"Selain peresmian operasional KITB, Presiden juga akan melepas ekspor perdana sepatu merek Hokka dan Converse ekspor ke Amerika. Dengan peresmian ini, maka KITB mulai beroperasi penuh pada bulan Juli 2024 ini," ungkap Corporate Secretary & CSR Division Head PT Danareksa (Persero), Agus Widjaja, di Tower 2 Rusunawa KIT Batang, Kamis 25 Juli 2024.

Sejumlah fasilitas pendukung kawasan industri seperti penyediaan air, pengolahan limbah, dan petugas patroli kawasan, saat ini sudah siap digunakan.

Selain itu, di KITB saat ini sudah ada 50 kilometer badan jalan di dalam area seluas 3.100 hektare, pengolahan air bersih lengkap dengan pipa distribusi, serta jaringan listrik bawah tanah.

"Kawasan Industri Batang sangat siap untuk beroperasi, dengan dukungan Infrastruktur yang telah dibangun di kawasan ini. Total anggaran untuk pembangunan Infrastruktur sendiri telah menelan anggaran sekitar Rp3,3 triliun," terang Agung.

Untuk kesiapan operasional sendiri, pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah melakukan  pembangunan infrastruktur pendukung utama di KITB. Diantaranya akses kawasan seperti jalan, jembatan, pengelolaan sumber daya air (SDA), penyediaan hunian pekerja, hingga pengolahan sampah, yang menghabiskan dana Rp2,8 triliun.

Kepala Divisi Corporate Secretary KITB, M Burhan Murtaki, menjelaskan bahwa KITB merupakan proyek dengan pola baru dalam pembangunan kawasan industri di Jawa Tengah. 

Kawasan ini memanfaatkan tanah negara dan fasilitasnya disediakan oleh pemerintah, mulai dari jalan, air, sanitasi, hingga perumahan.

“Sehingga investor yang datang hanya perlu membangun pabrik dan langsung beroperasi," ujar Burhan.

Meski demikian, Burhan mengakui masih ada beberapa pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan, terutama terkait dengan infrastruktur dan surat keputusan dari kementerian.

Salah satu contohnya adalah pembangunan jalan yang menghubungkan KITB dengan Banyuputih yang masih menunggu keputusan final.

"Jadi kami di KITB sifatnya masih menunggu keputusan. Jika sudah final, otomatis pembangunan kita selesaikan," tandas Burhan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: