Panen Raya Padi Pak Tiwi 2, Gunakan Digital Farming, Produktivitas Tembus 9,8 Ton Perhektar
--
RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Hasil Panen Raya Padi Pak Tiwi 2 di Desa Krandon Kecamatan Kesesi Kabupaten Pekalongan, produktivitas meningkat drastis capai 9,8 ton perhektar. Adapun demlot pertanian menggunakan digital farming varietas tahan serangan hama wereng.
Dalam panen raya padi Pak Tiwi 2 secara simbolis dilakukan oleh Kepala DKPP Kabupaten Pekalongan, Ari Laelani, Perwakilan BI Tegal, PT Agri Makmur Pertiwi, Camat Kesesi, BPP, Danramil dan Kades Krandon, Kecamatan Kesesi. Acara juga dihadiri juga oleh Ketua Tani Merdeka Indonesia Kabupaten Pekalongan, Sugiyono dan sejumlah petani, serta perwakilan kelompok tani dari Kecamatan Kesesi, penyuluh pertanian dan tamu undangan.
Selain menggunakan benih varietas unggul Pak Tiwi 2, pertanian menerapkan digital farming atau pertanian digital yang dapat mendorong peningkatan produksi pangan. Dengan begitu mampu mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
Adapun dalam penyemprotan menggunakan drone, sedangkan pupuk menggunakan kotoran hewan.
Kepala DKPP Kabupaten Pekalongan, Ari Lailani menyampaikan Panen Raya Padi kali ini menggunakan benih Pak Tiwi 2 dengan menerapkan digital farming yang ramah lingkungan bekerjasama dengan BI Cabang Tegal. Selain menggunakan kotoran untuk pupuk juga menggunakan era teknologi transplenter, drone untuk menyemprot hama.
Sedangkan untuk Combi Desa Krandon sudah mendapatkan bantuan, kemudian pompa air dan lainnya sehingga mendukung dalam peningkatan produktivitas pertanian.
"Semoga melalui kegiatan Panen Raya ini bisa diterapkan di daerah daerah lain sehingga hasil pertanian bisa meningkat," katanya.
Area Manager Jawa Tengah, PT Agri Makmur Pertiwi, Febriano Setyawan menyampaikan hasil demlot untuk tanaman padi menggunakan benih Pak Tiwi 2 cukup baik dan produksi meningkat. Karena benih Pak Tiwi 2 tersebut merupakan varietas padi yang memiliki beberapa keunggulan yaitu tahan serangan hama wereng. Kemudian keseragamannya, daya tumbuh yang cukup bagian serta hasilnya lebih maksimal.
"Selain itu mudah dalam perawatan dan produksinya cukup tinggi. Adapun hasil ubin kemarin ada dua tempat untuk yang tercatat kemarin 6,15 kilo tiap ubinan atau 9,8 ton per hektar. Sedangkan untuk rata rata di daerah sini (Kesesi) sebelumnya hanya 6 atau 7 ton per hektar, jadi hasil panen Pak Tiwi ini naik sekitar 15 persen," terangnya.
Kenaikan produksi, lanjut dia, karena tertolong dari ketahanan hama wereng. Jadi ketika jenis yang lain ambruk karena hama, namun Pertiwi 2 ini tetap tegak sampai panen tidak roboh.
Kepala Desa Krandon Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Casnuri menyampaikan bahwa pertanian Desa Krandon sering mendapat perhatian. Ini terbukti banyak kegiatan disini dan pejabat Pertanian sering datang ke Desa Krandon, Kecamatan Kesesi.
"Alhamdulillah ini ada demplot yang mengarah ke digital farming, sebagai bentuk peningkatan produksi pertanian mengingat SDM pertanian mulai berkurang. Untuk itu kita berkewajiban membina agar kaum muda generasi kita bisa bertani. Untuk hasil panen di Krandon per hektar 7,9 ton akan tetapi sekarang ini bisa sampai 9 ton, oleh karena itu ini semua harus kita tingkatan lagi," harapnya.
Sementara Camat Kesesi, Fuadi Jaman berharap petani untuk mengikuti arahan penyuluh agar bisa searah. Sehingga hasil panen baik bahkan lebih meningkat.
"Ikuti apa yang diarahkan Dinas Pertanian, saya minta juga di Kecamatan Kesesi ini ada 24 Desa, kedepan ada di Desa desa lain. Saya pesan ketika ada program ini sukseskan, jaga kepercayaan. Apalagi ini dari BI turun, dari IPB juga, Dinas Pertanian, semua untuk peningkatan program produksi pertanian," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: