Ada Terowongan Tua dari Dieng sampai Pekalongan? Mari Mengenal Situs Gangsiran Aswatama

Ada Terowongan Tua dari Dieng sampai Pekalongan? Mari Mengenal Situs Gangsiran Aswatama

Situs Gangsiran Aswatama-indonesiakaya.com-

RADARPEKALONGAN.CO.ID - Apakah ada terowongan tua dari Dieng sampai Pekalongan? Temukan penjelasannya dalam artikel ini, simak sampai akhir ya.

Di balik kabut tebal dan panorama alamnya, Dieng selalu menyimpan misteri yang menarik bagi kita gali, utamanya saat tanah para dewa ini berada di era Hindu-Buddha.

Dalam beberapa laporan sejarah, pernah ditemukan ratusan candi yang sayangnya sudah tak dapat lagi kita lihat, konon hilangnya candi-candi tersebut karena pernah ada penjarahan besar-besaran dan faktor bencana alam.

Kini kita hanya bisa melihat beberapa candi saja, Candi Arjuna yang masih bisa kita lihat adalah candi yang dibangun di masa-masa awal meroyaknya percandian di Dieng. Perlu diketahui candi-candi di Dieng dibuat secara berkala.

BACA JUGA: Dukuh Reco: Dukuh Tua di Kabupaten Batang yang Menjadi Tempat Pembuatan Arca Candi Dieng

BACA JUGA: Candi di Petungkriyono Pekalongan dan Beberapa Peninggalan dari Masa Mataram Kuno

Tapi di mana terowongan tua yang katanya ada dari Dieng sampai ke Pekalongan itu? Sebentar, ceritanya dimulai dari sini, dari masa setelah berdirinya candi yang kini kita kenal sebagai Candi Arjuna. 

Pembuatan candi di Dieng ini sudah mengikuti aturan-aturan yang ada di Kitab Vastusastra, ilmu arsitektur kuno dari India. Kitab tersebut menjelaskan aturan-aturan pembuatan candi, di antaranya adalah candi sebaiknya dibuat di dekat air seperti mata air, sungai, laut, atau danau.

Percandian Dieng telah dibangun sesuai anjuran kitab tersebut, Tepatnya berada di dekat mata air yang kini kita kenal sebagai Tuk Bima Lukar dan Danau Bale Kambang.

Namun suatu saat, dikisahkan pernah terjadi banjir besar, Danau Bale Kambang meluap, menurut beberapa sumber ini terjadi karena adanya letusan gunung berapi.

BACA JUGA: Mampir ke Museum Kailasa, Menengok Kembali Sejarah dan Budaya Dieng

BACA JUGA: Situs Arkeologi Pekalongan: Candi Bagol di Kecamatan Doro yang Dibangun di Atas Punden Berundak

Candi-candi seperti Candi Arjuna pun tenggelam, untuk mengatasi hal tersebut dibuatlah gorong-gorong besar untuk menguras air yang menggenangi kawasan candi.

Nah gorong-gorong inilah yang kami maksud, kini masyarakat menyebutnya Situs Gangsiran Aswatama. Nama ini diambil dari cerita dalam pewayangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: