2019, Alokasi BOK Capai Rp 14 M

2019, Alokasi BOK Capai Rp 14 M

SOSIALISASI - Bupati Wihaji bersama Kajari Batang, Nova Elidah Saragih, saat menghadiri sosialisasi BOK 2019 di Hotel Sendang Sari, kemarin. NOVIA ROCHMAWATI

Penggunaan Diprioritaskan untuk Tekan Kasus AKI

Tahun ini Kabupaten Batang mendapatkan alokasi Biaya Operasional Kesehatan (BOK) mencapai Rp 14 miliar. Penggunaan dana itu diharapkan bisa mensukseskan program penurunan angka kematian ibu (AKI) di Batang yang mengalami kenaikan di 2018 lalu.

Tahun lalu, jumlah temuan AKI di Kabupaten Batang mencapai 20 kasus. Data itu meningkat dibanding tahun 2017 yang hanya ditemukan 16 kasus. Beruntung, dana BOK tahun ini juga meningkat hingga Rp 3 miliar dibanding tahun sebelumnya.

"Kami berharap dengan dana BOK yang mengalami peningkatan ini juga bisa menjadi solusi untuk menurunkan AKI, baik dengan upaya promotif ataupun preventif. Terlebih, ada peningkatan kasus AKI di tahun 2018, sehingga kami berupaya menekan kasus AKI, salah satunya dengan penyerapan anggaran BOK ini," terang Kepala Dinkes Batang, dr Hidayah Basbeth, saat Sosialisasi BOK tahun 2019, Selasa (12/3), di Hotel Sendang Sari.

Dijelaskan, besaran alokasi BOK yang diterima tiap puskesmas berbeda, mulai dari Rp 500 juta hingga sekitar Rp 700 juta. Nilai itu tergantung jumlah penduduk, dan juga dibedakan antara puskesmas biasa dengan puskesmas rawat inap. Di Batang sendiri tercatat ada sekitar empat puskesmas rawat inap.

Tak hanya AKI, tapi dana BOK juga nantinya akan difokuskan pada berbagai permasalahan kesehatan lainnya, seperti stunting dan kegiatan non fisik lainnya. Diharapkan, ke depan penyerapan BOK di tiap puskesmas bisa tercapai 100 persen, sehingga makin banyak kegiatan yang bermanfaat dalam menunjang kesehatan masyarakat sekitar.

"Seperti tahun sebelumnya, kami juga didampingi Kejaksaan Negeri Batang, agar penggunaan BOK ini tepat sasaran dan sesuai aturan," ujar Basbeth.

Kepala Kejaksaan Negeri (Kejari) Batang, Nova Elidah Saragih SH MH mengatakan, pihaknya siap melakukan pendampingan terhadap penggunaan bantuan dana BOK.

Rencananya, tahun ini monitoring evaluasi (monev) akan diintensifkan, sehingga penyerapan BOK dapat dimaksimalkan dan sesuai dengan aturan.

"Tentunya setiap penggunaan harus dipertanggungjawabkan, mengingat dana BOK ini sangat bermanfaat untuk mengatasi kesenjangan sosial. Kebanyakan memang masih ragu dalam menggunakan BOK ini, sehingga kemarin belum bisa terserap 100 persen. Namun ke depan kami akan tetap dampingi, sehingga penyerapan bisa lebih maksiaml dan penggunaannya tidak menyimpang," ujarnya.

Bupati Batang, Wihaji mengatakan, Bantuan operasional yang sudah dikerjakan pada tahun 2018 harus menjadi evaluasi untuk penyerapan di tahun 2019.

"Penyerapan ditingkatkan, program diperbaiki, sehingga tepat sasaran, serta fokus diagnosa tepat, yang terpenting tidak melanggar aturan," pesannya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: