Rob dan Land Subsidence Masih jadi Ancaman di Pesisir Pekalongan, KPW Gandeng Kehati Tanam Mangrove

Rob dan Land Subsidence Masih jadi Ancaman di Pesisir Pekalongan, KPW Gandeng Kehati Tanam Mangrove

Kembalikan ekosistem mangrove di pesisir Pekalongan, Komunitas Peduli Wonokerto (KPW) bekerja sama dengan Yayasan Kehati melakukan penanaman mangrove di Desa Semut, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan.-Dok KPW-

Taufik, salah satu pendamping dari Kehati, Jumat, 22 November 2024, mengatakan, dana hibah yang diberikan kepada pemuda Wonokerto (KPW) tidak seberapa besar. Namun, tujuan utamanya adalah bagaimana meningkatkan kepedulian masyarakat pesisir untuk menjaga dan memelihara ekosistem mangrove agar tetap lestari.  

Baca juga:Perhimpunan Mahasiswa Mesin Muhammadiyah se-Indonesia Tanam Bibit Mangrove di Kabupaten Pekalongan

Taufik berharap, dengan masuknya Yayasan Kehati ke Kabupaten Pekalongan bisa mendorong lembaga lain, baik swasta, NGO dalam dan luar negeri, ikut berpartisipasi dalam kegiatan penanaman mangrove di Wonokerto dan sekitarnya.  

Sementara itu, Ketua KPW, Rosulin, menekankan pentingnya mengembalikan ekosistem pesisir atau mangrove di tengah-tengah pesisir Wonokerto. Ia mengatakan, ada sekitar 1000 hektare tambak yang hampir musnah karena dampak rob.  

Harapanya, dengan kegiatan penanaman mangrove ini akan mengembalikan ekosistem mangrove di pesisir Kabupaten Pekalongan.

"Target kami dalam lima tahun ke depan dapat merehabilitasi 100 hektare kawasan pesisir Wonokerto," kata dia.

Menurutnya, kegiatan rehabilitasi sebagian kawasan pesisir Wonokerto dengan penanaman mangrove yang sudah terdegradasi menjadi salah satu solusi mengatasi rob, selain permasalahan utama penyebab rob juga harus diselesaikan.  

"Kegiatan ini juga menjadi kegiatan awal untuk menyelamatkan hilangnya sebagian pesisir Wonokerto akibat dampak rob. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menimbulkan perekonomian baru bagi masyarakat," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: