Polres Pekalongan Kota Adakan Nobar Sang Prawira

Polres Pekalongan Kota Adakan Nobar Sang Prawira

NOBAR - Kapolres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez mengadakan nobar film Sang Prawira bersama Dandim Pekalongan Letkol Inf Arfan Johan Wihananto, Wakil Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, Wakapolres Kompol I Wayan Tudy, pengurus dan anggota Bhayangkari serta Persit KCK, serta para anggota Polres dan Kodim setempat, Kamis (5/12).

KOTA - Polres Pekalongan Kota menggelar acara nonton bareng (nobar) film 'Sang Prawira' di Cinema XXI, Mall Ramayana, Kota Pekalongan, Kamis (5/12) siang. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 100 orang.

Mereka yang ikut serta dalam nobar Sang Prawira, antara lain Kapolres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez, Dandim 0710 Pekalongan Letkol Inf Arfan Johan Wihanto, Wakil Wali Kota Pekalongan HA Afzan Arslan Djunaid, Wakapolres Pekalongan Kota Kompol I Wayan Tudy Subawa, Para Kabag, Kasat, Kapolsek, ASN dan personel Polres Pekalongan Kota, serta Bhayangkari Cabang Pekalongan Kota dan Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XX.

Sang Prawira, sebuah film besutan sutradara Ponti Gea dan penulis naskah Onet Adithia Rizlan ini dibintangi oleh beberap menteri dan pejabat daerah serta anggota Polri.

Mereka yang turut berakting dalam film ini Ipda Aditia ACP, Anggika Bolsterli, Ipda Dimas Adit S, Ipda M. Fauzan Yonanndi, Tito Karnavian, Luhut Binsar Pandjaitan, Yassonnah H Laoly, Ganjar Pranowo, Irjen Dr Eko Indra HS, Irjen Agus A, dan Mayjend TNI M Sabrar F.

Film ini merupakan kerja sama studio produksi MRG Film dan Mabes Polri. Film ini menceritakan tentang kisah hubungan antara orang tua dengan anaknya, perjuangan, cita-cita, serta pengabdian pada negara dan soal cinta.

Film ini menceritakan seorang pemuda bernama Horas (IpdaA Dimas Adit S), yang lahir di sebuah kampung di tepian Danau Toba, bercita-cita menjadi polisi.

Keinginannya tersebut sempat ditentang oleh ayahnya lantaran sang ayah ingin Horas menjadi pengusaha sukes agar bisa mengubah status sosial keluarga Horas dari ekonomi bawah menjadi strata menengah ke atas. Cerita makin menarik dengan kisah cinta Horas dan Nauli (Anggika Bolsterli) yang romantis dan rumit.

"Pada intinya, film ini menceritakan pengabdian kepada negara baginya lebih penting daripada urusan pribadi. Sebagai anggota polisi harus rela berkorban waktu tenaga dan segalanya bagi negara. Semoga memberikan inspirasi untuk kita semua," ujar Kapolres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez, usai menyaksikan film tersebut kemarin. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: